Tiga alumni SBM ITB membagikan kisahnya meniti karir dan bisnis setelah lulus Adrian Siregar meniti karir dari bawah hingga kini menjadi Kepala Bagian Pengembangan Asuransi & Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sementara Rani F. Bokslag mendirikan PT Akusvara MOdal Global (@akusvara) setelah bertahun-tahun menjadi konsultan.
Adapun Dian Kusumadewi sedari awal fokus meniti karir di Shell Indonesia hingga kini menjabat Venture Capital Mobility Marketing Shell Indonesia.
Ikatan alumni SBM ITB mengundang ketiganya dalam acara temu alumni bertajuk “Discovery and Careers: Navigating Diverse Career Journey” di Bandung pada Kamis (11/7). Di sana mereka berbagi pengalaman karir di hadapan para mahasiswa SBM ITB.
Adrian merupakan alumni Program Studi Manajemen angkatan 2009. Sejak awal ia fokus meniti karir di pemerintahan. Dian alumni Manajemen 2008, yang sedari awal bekerja di perusahaan multinasonal, Shell Indonesia. Sementara Rani alumni Manajemen 2008 yang kini menjadi wirausaha.
Usai lulus dari SBM ITB, Adrian tidak langsung bekerja. Ia terus membangun networking bahkan sampai di MBA US. Itu adalah fase Adrian mencari jati diri. Adrian kemudian dikontak oleh OJK untuk fokus pada pengembangan lembaga.
Saat yang lain fokus mengembangkan diri, Adrian mengaku malah mengembangkan jaringan pertemenan di jurusan teknik. Prinsip Adrian, apabila diberi kepercayaan, Adrian akan menjalankannya secara maksimal tanpa neko-neko.
Itu yang membuatnya kurang tidur. Apabila ada orang yang datang untuk menawarkan pekerjaan padanya, ia tidak bertanya apa perkejaannya, akan tetapi fokus pada kepercayaan yang diberikan.
Kebanyakan posisi yang ia isi merupakan posisi yang tidak pernah ada. Sehingga, dia tidak punya benchmark. Ia menekankan soal keunikan yang dimiliki oleh setiap orang. Ada yang generalis dan spesialist.
Sementara Rara mengaku sejak awal ingin menjadi pengusaha. Dengan menjadi wirausaha, Rara yakin bisa lebih fleksibel saat berkeluarga dan memiliki anak/ Wirausaha merupakan jawaban yang tepat bagi visi misinya.
Setelah lulus kuliah, Rara banyak melamar pekerjaan seperti management training dan lain sebagainya. Kemudian ia malah menjadi seorang konsultan. Setelah setahun bekerja, ia merasa sudah cukup dan memutuskan untuk keluar dan memulai perjalanan wirausahanya.
Menurut Rara, untuk memulai bisnis, kita harus yakin dengan apa yang kita kerjakan. Termasuk latar belakang pemilihan sektor usaha. Sebab bisnis tersebut akan dijalani seumur hidup. Menjadi enterpreneur berarti mengerjakan semua hal yang ada di bisnis mulai A sampai Z. Memulai bisnis fashion, kini Rara beralih ke kebutuhan bayi.
Rara bercerita, bisnis itu trial dan eror, dengan berfokus pada customer untuk mengetahui produk yang tepat. Ia mendapatkan banyak pesaing karena pada tahun 2023 sedang boomingnya statement bahwa menjadi pengusaha itu enak dan memiliki banyak keuntungan. Hal tersebutlah yang membuat banyak brand baru bermunculan.
Sementara Dian, sedari lulus sampai saat ini fokus bekerja di satu perusahaan saja, Shell Indonesia. Sejak awal Dian ingin menjadi wanita karir. Saat memilih jurusan kuliah, ia hanya fokus pada SBM ITB.
Saat kuliah, Dian berfokus pada finance. Aakan tetapi dalam hati kecilnya ia sangat ingin mempelajari marketing.
Lima tahun pertama di Shell, Dian berada di bagian sales. Enam tahun selanjutnya dia berada di bagian marketing.
Ia juga pernah ditempatkan di enam peran yang berbeda. Tantangan yang dihadapi saat itu adalah, harus mengetahui apa yang diekspektasikan. Dian bisa bertahan di Shell karena selalu mendapatkan tantangan baru.