Strategi pemasaran yang baik dimulai dengan prediksi tren. Tren dapat ditemukan melalui pembacaan data internal, seperti data inventaris dan permintaan, atau data eksternal seperti tren pasar. Tidak hanya bisnis besar, dalam dunia digitla seperti sekarang, bahkan pelaku UMKM harus bisa menggunakan alat penguak tren tersebut, seperti Google Trend, agar tidak tertinggal pergerakan pasar.
Menurut Wawan Dhewanto, Profesor Kewirausahaan di SBM ITB saat ini ada banyak platform seperti Instagram dan Facebook yang dapat menyediakan laporan terintegrasi untuk akun bisnis. Di laman audience report, UMKM dapat menemukan kumpulan metrik media sosial penting seperti jangkauan, klik tautan, dan shares. Dalam pandangan umum, semakin besar nilai metrik-metrik ini, semakin baik kinerja program pemasaran.
Wawan menyampaikan hal itu saat mengisi pelatihan wirausaha buat UMKM bertajuk “Maksimalkan Penjualan dengan Pemasaran Digital” di Aula Sekretariat Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat pada Rabu (10/7). Seri pelatihan ini adalah program pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh SBM ITB bekerja sama dengan Dekranasda Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk UMKM di Jawa Barat, serta membekali UMKM dengan keterampilan praktis untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat.
Sebanyak 40 peserta hadir dalam pelatihan ini. Acara dibuka oleh Noneng Komara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat.
“Kita tidak hanya bersaing dengan sesama orang Jawa Barat, tetapi juga [dengan penjual di] seluruh dunia,” ujarnya saat membuka acara.
Menurut Wawan, strategi pemasaran digital saat ini sudah bisa diukur langsung efektivitasnya. Metrik media sosial adalah salah satu metrik yang dapat memberikan insight tentang seberapa baik kinerja sebuah program pemasaran.
Dan definisi kesuksesan pemasaran digital yang sebenarnya adalah Return on Investment (ROI). ROI membandingkan berapa banyak seorang pengusaha menghabiskan untuk pemasaran dengan hasil pada pendapatan dan keuntungan. ROI yang lebih tinggi berarti anggaran pemasaran tersebut layak diinvestasikan.
Menutup sesi pelatihan, Wawan mengundang 40 UMKM melihat kinerja pemasaran digital mereka sendiri. Mereka diminta melihat sendiri metrik demografi audiens, impression, engagement, dan click-through mereka.