Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) telah mengubah arah strategisnya dari penyedia layanan komunikasi tradisional menjadi penyedia teknologi inovatif, sebagai respons terhadap perlambatan pertumbuhan industri telekomunikasi. Demikianlah pentingnya inovasi dan kewirausahaan untuk keberlanjutan perusahaan di tengah kompleksitas dunia bisnis saat ini. 

“Data menunjukkan sekitar 7% perusahaan turun dari posisi teratas setiap tahun akibat gangguan baru (disrupsi) yang muncul,”  Seno Soemadji, EVP-Head of TechCo Indosat, dalam kuliah tamu SBM ITB pada Kamis (18/7). 

novasi dan kewirausahaan itu menurut Seno membutuhkan jiwa kepemimpinan yang tinggi. Menurutnya, menjadi pemimpin berarti mampu mengelola sumber daya yang terbatas dan mengubah budaya birokrasi menjadi customer-oriented. 

“Kita harus memiliki prinsip yang jelas dan menjadi pemimpin bagi diri sendiri maupun orang lain,” tambahnya. “Leadership is to be earned, not to be asked. Kita menjadi leader karena memiliki value.” 

Jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan harus ada dalam setiap intrapreneur dan enterpreneur. Sementara intrapreneur beroperasi dalam kerangka yang sudah ada dan terstruktur di perusahaan, entrepreneur memiliki kebebasan penuh karena mereka memulai dari awal. Namun, keduanya memerlukan kepemimpinan yang visioner dan adaptif untuk menghadapi tantangan dan mengarahkan tim menuju kesuksesan.

Dalam konteks tersebut, kata Seno, Indosat terus berinovasi untuk mengantisipasi perubahan industri. Indosat tidak lagi berfokus pada satelit, melainkan pada inovasi dan teknologi. Setelah merger dengan Tri, pertumbuhan perusahaan mencapai 1,7 kali lipat, harga saham naik 4,5 kali lipat, dan pendapatan meningkat 10%, dengan pendapatan B2B mencapai 15%. Seno menekankan pentingnya memiliki arah yang jelas di tengah perubahan. 

“Kita harus mampu mendesain ulang bisnis kita, berdansa di antara SOP dan regulasi yang ada, serta mendorong perubahan transformasional,” ujarnya. 

Ia menggarisbawahi bahwa seorang pemimpin harus berani mengambil risiko dan tetap fokus pada pemberian nilai kepada pelanggan. Contoh nyata dari pendekatan customer-oriented ditunjukkan oleh  Sigit Djokosoetono, CEO Bluebird, yang turun ke lapangan menjadi sopir Bluebird selama 1 hari penuh untuk memahami kebutuhan pelanggan secara langsung. Dari sini, ia mengajarkan untuk tidak berorientasi pada profit semata, melainkan memberikan nilai lebih kepada customer.

Sebagai penutup, Seno memberikan pesan kepada mahasiswa untuk menjadi pemimpin yang inspiratif dan berani menghadapi tantangan, sambil tetap kritis dan tidak terjebak dalam informasi yang salah.

“Dengan semangat entrepreneurship, jadilah pemimpin yang besar dan eksekusi,” pungkasnya.

Dengan transformasi strategis ini, Indosat Ooredoo Hutchison menekankan pentingnya kepemimpinan yang adaptif dan inovatif dalam menghadapi perubahan industri, memastikan perusahaan tetap relevan dan mampu memberikan nilai lebih kepada pelanggan.

Kontributor: Hansen Marciano, Manajemen 2025