Dua mahasiswa MBA ITB Muhammad Daffa Adjisena dan Andrea Theresia, terpilih sebagai koordinator inisiatif global, United Nations Principles for Responsible Management Education (UN PRME).
UN PRME adalah sebuah inisiatif di bawah PBB yang berfokus pada pendidikan berkelanjutan, dengan tujuan mempersiapkan generasi muda menjadi pemimpin masa depan yang berkomitmen terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan lebih dari 800 institusi yang tergabung dari lebih 90 negara, UN PRME menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kapasitas kepemimpinan dalam isu-isu keberlanjutan.
Muhammad Daffa Adjisena menjabat PRME Global Student (PGS) Global Taskforce Coordinator, bertanggung jawab mengkoordinasi tim yang terdiri dari 6 anggota dari berbagai negara di dunia. Dalam peran ini, Daffa bekerja sama dengan para pemimpin regional untuk melaksanakan berbagai program UN PRME, memastikan adanya kolaborasi internasional yang efektif dalam mencapai tujuan pendidikan yang bertanggung jawab serta keberlanjutan yang sejalan dengan visi PBB.
Sementara itu, Andrea Theresia dipercaya sebagai Koordinator PGS Talks, di mana ia berperan sebagai jembatan komunikasi antara universitas dan mahasiswa yang tergabung dalam PRME Chapter. Andrea menginisiasi berbagai acara yang memperkuat koneksi dan diplomasi antar mahasiswa dari seluruh dunia, menciptakan dialog serta kerja sama yang lebih erat dalam menghadapi isu-isu keberlanjutan.
“Sebagai mahasiswa SBM ITB dengan akreditasi AACSB, kami tidak hanya dituntut untuk memahami isu sosial dan keberlanjutan, tetapi juga untuk terlibat langsung dalam implementasi SDGs. Saya merasa terhormat bisa berkontribusi dalam inisiatif global ini,” ujar Daffa pada Jumat (13/9).
Sementara Andrea, yang memulai kariernya sebagai Regional Leader untuk kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur, membagikan pengalamannya yang berharga tentang pentingnya kolaborasi dan inisiatif.
“Inisiasi perubahan memerlukan aspirasi dari diri sendiri, namun tanpa kolaborasi, perubahan tidak akan terwujud jika tidak ada kesadaran komunal,” ujarnya.
Baik Daffa maupun Andrea telah berhasil menyelesaikan PGS Ambassador Program selama 10 minggu, di mana mereka mendapatkan pelatihan mendalam mengenai isu-isu global terkait keberlanjutan, serta bekerja sama dengan mahasiswa dari berbagai universitas dunia untuk melakukan riset. Hasil riset tersebut kemudian mereka presentasikan kepada UN PRME sebagai syarat kelulusan dari program tersebut.
Daffa, yang memiliki ketertarikan besar terhadap misi PBB, juga berbagi harapannya untuk masa depan.
“Saya sangat mengagumi peran UN dalam menyebarkan pesan keberlanjutan di seluruh dunia. Ada sesuatu yang mulia dalam misi UN yang peduli terhadap alam dan masyarakat. Saya berharap dapat bekerja di UN suatu hari nanti dan mendukung misi mulia tersebut,” ungkap Daffa.
Di sisi lain, Andrea juga membagikan visinya ke depan.
“Saya berharap bisa memulai bisnis atau karier yang mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan, guna mengimplementasikan apa yang telah saya pelajari selama mengikuti UN Global Compact PRME Global Student,” ungkapnya.