Direktur Human Resources PT Pupuk Indonesia (Persero) Tina T. Kemala Intan mengatakan keterlibatan perempuan di BUMN terbukti telah meningkatkan kinerja ekonomi dan bisnis di perusahaannya. Sejulah BUMN telah menggunakan pendekatan ambidextrous untuk menciptakan ekosistem kerja suportif dilakukan melalui program kepemimpinan dan kebijakan perusahaan, seperti Respect Workplace Policy (RWP) dan Employee Well-Being Policy (EWP).
Tina membagikan pengalaman peran perempuan pada level pimpinan tersebut saat mengisi “Human Capital Management Talks” bertema “Sustainability & Managing Diversity in Organization” yang digelar oleh SBM ITB di Jakarta pada Kamis, 3 Oktober. Peraih penghargaan “Indonesia Most Powerful Women 2023” ini menyampaikan bahwa keterlibatan perempuan di BUMN terus meningkat, dari 6% menjadi 21% di tahun 2023.
“Kepemimpinan perempuan bukan sekadar memberikan karpet merah, namun menciptakan lingkungan yang mendukung dan tetap berpegang pada nilai-nilai excellence,” jelas Tina.
Menurut Penasihat PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Dr. Jaka Purwanto, konsep organisasi ambidextrous merupakan upaya untuk menyeimbangkan tujuan operasional dan inovasi yang seringkali bertentangan.
“Ambidextrous organization bertujuan untuk bertahan, relevan, memenangkan kompetisi, serta berkembang,” tutur Jaka.
Prof. Aurik Gustomo, Profesor di People Development SBM ITB, menambahkan pentingnya organisasi punya strategi yang menggabungkan produktivitas, kecepatan, dan kreativitas. Strategi itu harus melalui pemetaan lingkungan bisnis, perancangan arsitektur organisasi, dan penguatan budaya korporasi.
Sekitar 50 perwakilan pimpinan HRD dari sejumlah perusahaan ternama hadir dalam “HCM Talks” ini. Mereka merupakan mitra SBM ITB.
Dekan SBM ITB Prof. Ignatius Pulung Nurprasetio dalam sambutannya menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam menghadapi kompleksitas saat ini. Menurut dia, Indonesia Emas 2045 bukan sekadar soal potensi besar dari jumlah sumber daya manusianya.
“Tapi juga bagaimana membawa banyak pihak menjadi makmur dan sejahtera,” ujar Dekan SBM ITB.
Sementara itu, Ketua Kelompok Keahlian People and Knowledge Management (PKM) SBM ITB, Donald Crestofel Lantu, Ph.D., menekankan peran universitas sebagai jembatan kebutuhan zaman. Kampus harus memastikan bahwa setiap individu tetap relevan menghadapi tantangan bisnis dan kepentingan keberlanjutan.