Seratus lebih usaha mikro kecil dan menengah telah terpilih akan mengikuti coaching clinic UMKM Jawa Barat. Mereka terpilih dari 726 UMKM yang mendaftar Coaching Clinic UMKM Jawa Barat Batch ke-12 yang digelar oleh The Greater Hub SBM ITB. 

SBM ITB melalui The Greater Hub menggelar program Coaching Clinic UMKM Jawa BaratBatch ke-12 ini bekerjasama dengan Kedeputian Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) serta Akseleraksi.id. Batch ke-12 ini mengusung tema “Strategi Inovasi dan Pengembangan Bisnis UMKM Agar Menjadi Skala Dunia”. 

“SBM ITB berkomitmen membangun ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan coaching clinic ini, kami ingin mendorong kemajuan UMKM, karena mereka adalah penyumbang terbesar PDB Indonesia,” ujar Prof. Ignatius Pulung Nurprasetio, Dekan SBM ITB saat membuka coaching clinic batch ke-12 di Auditorium Nemangkawi Gedung Labtek XIX SBM ITB, Bandung, pada Rabu (2/10). 

Menurut Pulung, UMKM penting sebagai penopang perekonomian Indonesia. Program Coaching Clinic UMKM Jawa Barat sejak awal pelaksanaannya telah menjadi wadah bagi ratusan UMKM untuk mendapatkan pendampingan dan pelatihan langsung dari para ahli. 
Antusiasme peserta di batch ke-12 sangat tinggi, dengan hampir 1.000 UMKM yang mendaftar. Menurut Dr. Dina Dellyana, Ketua The Greater Hub SBM ITB, SBM memutuskan memilih 104 UMKM ikut program tersebut.  

“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan program ini agar dapat menjangkau lebih banyak UMKM di masa depan. Program ini juga merupakan langkah awal bagi UMKM untuk berpartisipasi dalam program-program Kementerian Koperasi dan UKM,” jelas Dina. 

Para peserta akan menerima pendampingan dari hampir 30 coach profesional, gabungan dari civitas academik SBM ITB dan para pengusaha berpengalaman. Pendampingan ini bertujuan untuk membantu UMKM meningkatkan kapasitas bisnis mereka melalui sesi bimbingan intensif.

Dr. Yulius M.A, Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM, menekankan pentingnya inovasi bagi UMKM dalam menghadapi persaingan global. Dia berharpa Coaching Clinic ini menjadi stimulus bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing. 

“Juga untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar dapat menembus pasar internasional,” tuturnya.

Menurut TB Ari Wibawa Mukti, seorang pengusaha kreatif mengatakan, inovasi adalah kunci keberlanjutan bisnis UMKM.Proses inovasi mencakup niat inovasi, analisis peluang, dan pengembangan konsep bisnis. 

“Tanpa inovasi, usaha cenderung stagnan dan kalah bersaing,” jelasnya.

Ari yang menjadi pembicara dalam pembukaan coaching tersebut juga membahas tentang analisis kompetitif, tren pasar, strategi bisnis komprehensif, serta pemanfaatan teknologi dan transformasi digital. Dia mengajak peserta memahami langkah-langkah untuk memperluas pasar internasional, mulai dari riset pasar, strategi ekspor, hingga pertimbangan hukum dan budaya di pasar global.

Coaching Clinic UMKM Jawa Barat 2024 ini diharapkan mampu mendorong UMKM di Indonesia untuk naik kelas, menghadapi tantangan global, dan memperkuat posisinya di pasar internasional. 

Kontributor: Fairuuz Fawwaz, Entrepreneurship 2024