Pendidikan tidak hanya tentang buku dan ujian, akan tetapi juga mengasah keterampilan berpikir kritis, empati, kreatif, dan pemecahan masalah. Menyadari kebutuhan akan pengalaman belajar yang lebih personal dan menarik, SBM ITB secara resmi meluncurkan Program Pemberdayaan Mahasiswa (PPM), sebuah inisiatif kolaboratif dengan Bidang Kemahasiswaan, Layanan Karir, Hubungan Alumni, dan Program Studi Kewirausahaan SBM ITB. Program ini juga mendapat dukungan dari Dr. Henndy Ginting, S.Psi., M.Si., spesialis Konseling Mahasiswa SBM, serta anggota Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Jawa Barat.
“Kami telah membangun alat penilaian yang ketat dalam program ini. Nantinya, mahasiswa akan dievaluasi sebelum dan sesudah mereka berpartisipasi, dengan fokus pada pertumbuhan pribadi dan pengembangan keterampilan mereka,” kata Ketua Program Studi Kewirausahaan SBM ITB Sonny Rustiadi, SE., MBA., Ph.D., CBAP, saat membuka program ini di Bandung pada Rabu (16/10).
Dengan keahlian gabungan dari berbagai departemen, PPM berusaha menghadapi tantangan seperti rendahnya keterlibatan mahasiswa dan kebutuhan akan pembelajaran yang dipersonalisasi. Program ini berfokus pada pengembangan mahasiswa tidak hanya sebagai pembelajar, namun juga sebagai individu dengan keterampilan yang esensial.
PPM akan berlangsung selama tiga tahun dan diselaraskan dengan perjalanan akademik mahasiswa di kelas internasional. Program ini terdiri dari Pelatihan Pengembangan Karakter (tahun pertama), Program Pra-Keberangkatan (tahun kedua), dan Program Orientasi (tahun ketiga).
Pada tahun pertama, program pelatihan pengembangan karakter berfokus pada pengembangan kemampuan Adaptasi, Integritas, dan Rendah Hati (AIR) mahasiswa, mendorong mereka untuk menginternalisasi nilai-nilai ini demi pengembangan diri dan peningkatan kualitas akademik.
Pada tahun kedua, mahasiswa akan mempersiapkan diri untuk program gelar ganda atau pertukaran mahasiswa ke luar negeri. Fase ini berfokus pada pengembangan keterampilan kognitif dan karakter seperti pemecahan masalah kreatif, empati, komunikasi, dan motivasi.
Dan pada tahun ketiga, akan memperkenalkan mahasiswa pada tantangan budaya dan akademik saat belajar di luar negeri. Melalui Program Orientasi, mahasiswa bisa mengurangi hambatan selama masa transisi program pertukaran mahasiswa atau gelar ganda.
Koordinator Bidang Kemahasiswaan, Karir dan Hubungan Alumni SBM ITB Dr. Isti Raafaldini Mirzanti, M.M., menjelaskan, mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan setidaknya delapan kegiatan tematik selama tahun kedua mereka dalam Program Pengayaan Mahasiswa (PPM). Kegiatan ini dirancang selaras dengan persyaratan Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKKM) ITB. Meski partisipasi dalam program ini wajib, Dr. Isti menekankan fleksibilitas program yang memungkinkan mahasiswa untuk menyesuaikan diri berdasarkan minat dan tujuan individu.
“Ini bukan pendekatan satu untuk semua,” ujarnya. “Kami ingin memastikan setiap mahasiswa mendapatkan hasil yang terbaik dengan cara yang sesuai untuk masing-masing mereka.”
Dengan membekali mahasiswa melalui keterampilan penting dalam lingkungan global yang terus berkembang pesat, Program Pemberdayaan Mahasiswa mencerminkan komitmen SBM ITB untuk mempersiapkan generasi pemimpin bisnis berikutnya yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga bijaksana dan bertanggung jawab.