Alumni Magister Administrasi Bisnis SBM ITB, Andrea Theresia, yang menjadi perwakilan SBM ITB dan pemimpin PRME Global Students Asia Tenggara, menyatakan pentingnya membangun hubungan yang erat antara akademisi, mahasiswa, dan industri demi keberlanjutan jangka panjang. Menurut dia, hubungan ini tidak hanya untuk kepentingan saat ini, tetapi juga untuk masa depan. 

“Kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan industri harus terus diperkuat agar dapat menghadirkan dampak berkelanjutan dalam menghadapi tantangan global yang terus berubah,” kata Andrea yang tampil dalam panel diskusi PRME Chapter ASEAN+ Responsible Management Conference yang digelar secara virtual pada Kamis (24/10). 

Konferensi tersebut membahas pentingnya kolaborasi akademi dan industri untuk mendorong praktik manajemen yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di kawasan ASEAN. Diskusi panel ini dihadiri oleh para pemimpin dan akademisi terkemuka, yaitu Gerardo Cabochan Jr. dari Pandayan Bookshop, Inc., Filipina; Nattavud Pimpa dari Universitas Mahidol, Thailand; Reddiam Raghu Ram dari United Nations Global Compact (UNGC), Singapura; dan Stephen Thomas Homer dari Sunway Business School.

Diskusi panel ini menyoroti tiga poin utama dalam kolaborasi antara industri dan institusi pendidikan dibawah panduan PRME. Mulai dari manfaat kemitraan ini bagi industri, keterampilan yang diharapkan dari lulusan yang berpendidikan di bawah PRME, hingga masa depan PRME dalam mempromosikan praktik manajemen yang berkelanjutan dan bertanggung jawab melalui kemitraan akademis-industri.

Andrea menekankan bahwa generasi sekarang perlu memahami akar permasalahan secara mendalam agar tidak terjebak dalam budaya FOMO (fear of missing out) yang sering kali menekan. 

“Di era serba cepat ini,mengetahui pentingnya “why” dalam melakukan suatu hal sangat berperan besar dan mempengaruhi persistensi seseorang,” jelasnya.

Sementara itu, Reddiam Raghu Ram dari United Nations Global Compact (UNGC) menekankan, walaupun kultur FOMO memiliki efek negatif, kultur ini kerap kali dihadapi oleh para high-achiever sehingga butuh leader yang dapat mengarahkan generasi ini. 

Menyadari peran penting penerus bangsa untuk peduli terhadap isu keberlanjutan, Andrea berharap agar hubungan antara pihak akademisi, mahasiswa dan pelaku industri dapat terus dikembangkan demi kolaborasi dengan lebih baik.

Kontributor: Hansen Marciano, Management 2025