Prof. Dr. Togar M. Simatupang, seorang akademisi dan inovator di bidang Operations and Supply Chain Management dari SBM ITB, resmi menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mulai 8 November 2024. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brojonegoro menunjuk Prof Togar memegang jabatan tersebut hingga 8 Januari 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola pendidikan tinggi di Indonesia.
Dalam peran barunya, Prof. Togar bertugas memfasilitasi dan mebantu implementasi visi dan misi kementerian. Prof Togar juga berperan memastikan sinkronisasi dengan regulasi, serta mendorong kebijakan pendidikan tinggi yang inovatif dan berdampak langsung pada masyarakat.
“Ini adalah kesempatan untuk memberikan kontribusi besar bagi kemajuan dan kecerdasan bangsa,” ungkap Prof. Togar.
Berbekal pengalaman mengajar selama 33 tahun di ITB, ia meresapi nilai-nilai kepeloporan, kejuangan, keunggulan, dan pengabdian dalam ekosistem yang terus bertumbuh. Prof. Togar berkomitmen untuk terus belajar, menyelesaikan persoalan bangsa, dan memberikan solusi melalui kebijakan, pedoman, dan kertas kerja yang relevan.
“Dalam pelaksanaannya, pasti ada rintangan, namun kabinet kami ingin mendorong perguruan tinggi untuk memiliki peran lebih besar dalam pembangunan perundang-undangan, masyarakat, pemerintah, dan komunitas,” ucapnya.
Saat ini, perguruan tinggi masih berfokus pada tiga kinerja utama: akses, mutu, dan relevansi. Namun, menurutnya, sudah waktunya membahas lebih jauh mengenai dampak.
Di bawah kepemimpinan Menteri Satryo Soemantri Brojonegoro, Kementerian Pendidikan Tinggi memiliki tiga misi utama, yaitu mempercepat transformasi ekonomi melalui inovasi perguruan tinggi, mengembangkan riset dan teknologi, serta membangun sumber daya manusia unggul yang mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Prof. Togar mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi saat ini, termasuk perubahan iklim global, dinamika geopolitik, serta variabel-variabel tak terduga yang dapat mempengaruhi target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% pada tahun mendatang.
“Tantangan ini harus dijadikan peluang untuk berinovasi. Mindset kita perlu diubah: hambatan bukanlah penghalang, melainkan peluang untuk menemukan solusi yang lebih baik,” tegasnya.
Sebagai Plt Sekjen, Prof. Togar berkomitmen menjamin keselarasan kementerian dengan pencapaian visi Indonesia Emas 2045 melalui regulasi yang harmonis, peningkatan kapasitas perguruan tinggi, serta penguatan hubungan antara lulusan dan kebutuhan industri.
“Kami ingin universitas tidak hanya menjadi institusi pendidikan, tetapi juga pusat inovasi yang berperan langsung dalam pembangunan bangsa,” jelasnya.
Dengan visi besar dan komitmen terhadap pengabdian, Prof. Togar berharap perannya dapat membawa dampak nyata bagi masa depan pendidikan tinggi Indonesia, menuju pencapaian yang lebih inklusif, progresif, dan berkelanjutan. Prof. Togar juga berpesan kepada mahasiswa dan tenaga akademik di ITB agar terus berkontribusi dan bermanfaat bagi banyak orang.
“Jangan sia-siakan kesempatan yang ada, karena jika musimnya lewat, hanya akan tersisa penyesalan.”