Sebuah merek dapat mengenali kekuatan intinya dan menyelaraskan pesan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan harapan audiens dengan menerapkan Kantar Framework. Kantar Framework adalah sebuah alat yang banyak digunakan dalam dunia branding. Framework ini menyoroti tiga elemen utama yang membangun kekuatan sebuah merek.
Pertama, meaningful (bermakna). Merek harus mampu menyentuh emosi konsumen dan menciptakan koneksi mendalam dengan audiensnya. Kedua, different (berbeda). Identitas merek yang unik dan membedakannya dari pesaing sangatlah penting. Ketiga, salient (berbekas). Merek harus relevan dan mudah diingat oleh audiens target.
Demikian disampaikan Adhie Harahap, Strategy Director Dentsu Indonesia, saat menerima kunjungan mahasiswa Program Studi Kewirausahaan Angkatan 2025 SBM ITB pada Kamis (21/11) di Jakarta. Dentsu Indonesia adalah bagian dari jaringan global Dentsu, yang dikenal akan bisnis layanan periklanan, hubungan masyarakat, hingga analitik data dan solusi kreatif.
Dentsu menyediakan berbagai layanan untuk membantu klien membangun merek. Kunjungan yang merupakan bagian dari mata kuliah Brand Development ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa tetapi juga memperkenalkan aplikasi praktis konsep branding dan pemasaran yang telah mereka pelajari di kelas.
“Media adalah komunikasi antara seni dan sains,” kata Adhie.
Dalam kunjungan tersebut, Adhie menekankan bahwa riset adalah pondasi dari kampanye yang sukses. Dengan riset yang tepat, proses kreatif dapat lebih terarah dan berdampak lebih besar.
“Terkadang, informasi kecil seperti indeks bisa sangat penting untuk pengambilan keputusan.”
Perjalanan karier Adhie sendiri memberikan inspirasi bagi mahasiswa. Sebagai lulusan Teknik Geologi ITB, Adhie memulai kariernya tanpa pernah membayangkan akan berkecimpung di industri kreatif. Namun, sebuah pemikiran sederhana tapi mendalam mengubah arah hidupnya.
Pandangan ini membangkitkan semangat Adhie untuk memahami dan menguasai kompleksitas komunikasi media. Perjalanan kariernya mengajarkan mahasiswa pentingnya berpikir terbuka, adaptif terhadap peluang baru, dan menjembatani berbagai disiplin ilmu—pelajaran berharga bagi calon wirausahawan di masa depan tentunya.
Kunjungan ke Dentsu Indonesia meninggalkan kesan mendalam bagi para mahasiswa. Selain mendapatkan wawasan praktis, mereka juga belajar bagaimana menjembatani teori akademik dengan praktik nyata di dunia kerja.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya pembelajaran lintas disiplin, pengambilan keputusan berbasis riset, dan kreativitas dalam kewirausahaan. Bagi Angkatan 2025 Kewirausahaan SBM ITB, kunjungan ini menjadi pengalaman berharga penuh pembelajaran dan inspirasi untuk membangun merek yang kuat di masa depan.
![](https://www.sbm.itb.ac.id/wp-content/uploads/2025/01/20241225_318_WhatsApp-Image-2024-12-25-at-18.57.18-1024x559.jpeg)