Tiga mahasiswa program MBAITB berhasil membuat kejutan dengan menjuarai International Gadjah Mada Business Case Competition (GAMABCC). yang digelar oleh Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PT Pupuk Kaltim, pada 24 November 2024 di Jakarta. Tim 3Mpower merupakan pendatang baru yang langsung tampil sebagai juara dalam ajang bergengsi yang mengusung tajuk “Indonesia Food Sustainability” tersebut.
Tim ini terdiri dari Annisa Wulandari, mahasiswa Young Professional MBA 69 B, Zulfa Berliana Pratiwi (YP 70 C), dan Yulia Dwi Rakhmawayi (YP 70 C). Mereka berhasil mengalahkan pesaing dari dalam negeri dan mahasiswa internasional.
“Senang banget, bangga luar biasa rasanya, dan tak pernah expect kita bakal menang! Ini level internasional, dan lawannya mahasiswa dari luar negeri. Seleksinya juga berat—dari 12 besar, 5 besar, sampai final,” ujar Zulfa Berliana Pratiwi, mahasiswa Young Professional 70 C Program MBA SBM ITB ketika ditemui pada Senin (25/11).
Zulfa mengatakan, perjalanan mereka penuh tantangan dan rintangan, tetapi komitmen dan kerja keras membawa hasil yang luar biasa. Kompetisi ini menantang peserta untuk menyelesaikan kasus nyata dari Pupuk Kaltim, yang menghadapi masalah besar dalam keberlanjutan produksi (supply chain).
Pada tahap pertama, Tim 3Mpower mengidentifikasi mengapa perusahaan sangat ketergantungan pada gas alam dan amonia yang menjadi penyumbang emisi karbon. Kemudian, mereka menawarkan solusi berbasis green hydrology untuk mengurangi dampak lingkungan.
Tahap kedua membawa mereka ke ranah yang lebih kompleks, yaitu merancang sistem rantai pasok (supply chain) yang terintegrasi dari awal hingga akhir. Pada tahap terakhir, mereka berfokus pada strategi pemasaran bio-fertilizer sebagai salah satu cara alternatif pupuk kimia untuk petani modern yang lebih ramah lingkungan.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari kerja sama tim yang solid. Memang dalam tim pasti terjadi sebuah perbedaan pendapat yang signifikan, tetapi itu tidak merubah pandangan serta sikap dari tim 3Mpower ini kepada satu sama lain.
“Perbedaan pendapat itu biasa. Hal tersebut justru menjadi kekuatan yang tak terkalahkan. Brainstorming yang sangat luas atas perbedaan pendapat tersebut, kemudian ditampung, disaring dan dieksekusi di akhir sehingga menjadi sebuah solusi yang eksklusif. Sehingga, tidak ada dari kami yang mempunyai rasa egosentris,” kata Zulfa.
Pembagian peran dilakukan dengan efektif, di mana setiap anggota bekerja sesuai keahlian mereka. Meskipun tidak memiliki mentor tetap, mereka tetap dapat memanfaatkan waktu singkat dengan strategi matang dan semangat yang tinggi.
Motivasi mereka mengikuti kompetisi ini pun seragam: tertarik akan sustainable. Zulfa tertarik pada isu ini setelah diajak oleh Annisa yang memiliki ketertarikan mendalam pada isu SDGs sejak jenjang S1. Sementara itu, Yulia, yang baru mempelajari keberlanjutan di program MBA, merasa topik ini sangat relevan dengan masa depan.
“Sustainability adalah isu penting yang harus diperjuangkan, dan GAMABCC adalah kesempatan emas untuk menunjukkan ide kami,” ujar Annisa.
Kompetisi ini juga meninggalkan pelajaran berharga bagi setiap anggota. Yulia menyoroti pentingnya kerja sama tim sebagai pengalaman yang tak ternilai. Yulia memberikan motivasi untuk mahasiswa SBM ITB, terutama yang masih sarjana agar memanfaatkan momen sebaik mungkin.
“Itu waktu terbaik untuk mencoba hal baru. Jangan takut gagal, karena dari situ kita belajar,” pesannya.
Zulfa menambahkan, kalau tidak mencoba, peluangnya hanya satu, gagal. Sedangkan jika mencoba, peluang menjadi dua, sukses dan gagal.
“Jadi, coba saja segala kesempatan yang ada,” ujar Zulfa.
Menurut Annisa, mencoba adalah soal membuka pintu peluang.
“Kalau gagal, kita belajar; kalau berhasil, kita tumbuh,” ujar Annisa.
Keberhasilan Tim 3Mpower bukan hanya soal memenangkan kompetisi, tetapi juga bukti nyata bahwa kolaborasi, ketekunan, dan visi keberlanjutan dapat menciptakan perubahan. GAMABCC 2024 menjadi panggung bagi generasi muda untuk menunjukkan ide brilian mereka. Tim 3Mpower membuktikan bahwa keberanian untuk mencoba adalah awal dari segala pencapaian besar.