Tidak seperti e-commerce dan media sosial lainnya, TikTok Shop punya perjalanan pembelian unik, yaitu konsep infinity loop. Proses ini dimulai dengan menemukan (discovery), dilanjutkan dengan proses mempertimbangkan (consideration), lalu membeli (purchase), meninjau (review), partisipas (participation) hingga akhirnya membeli lagi (repurchase). 

Meinar Dyan Muslimah, Head of E-commerce at ParagonCorp, menjelaskan hasil amatannya terhadap TikTok itu saat mengisi talkshow Wardah Creator Connect Roadshow dengan tema “New Landscape Business in Digital Era”, sebuah acara hasil kolaborasi antara SBM ITB dengan ParagonCorp pada Rabu (4/12). Selain Meinar, hadir pula Nabila Ishma Nurhabibah, seorang content creator yang sukses, sebagai pembiacara talkshow. 

Dalam kesempatan tersebut, Meinar juga memaparkan konsep customer journey (4S) di TikTok, yang terdiri dari scroll, search, stream, dan shop. Ini memberikan gambaran jelas mengenai bagaimana konsumen berinteraksi dengan platform digital di Tiktok.

Dengan memahami platform Tiktok, kata Meinar, ParagonCorp berhasil meraih pertumbuhan (growth) 35 kali dalam 4,5 tahun terakhir melalui konten TikTok yang terus berkembang. Tidak hanya itu, fitur live streaming yang dimanfaatkan secara maksimal mampu meningkatkan penjualan hingga Rp 500 juta hanya dalam dua jam. 

Gambaran ini menjadi bukti kuat bagaimana pemanfaatan e-commerce dapat memberikan dampak besar bagi perkembangan bisnis. Meinar menekankan pentingnya mengikuti perkembangan era digital untuk meraih kesuksesan dalam bisnis.

Sementara Nabila Ishma berbagi pengalaman menariknya dalam memulai karir sebagai content creator. Nabila mengungkapkan bagaimana ia memulai perjalanan ini dengan rasa kebingungan, namun akhirnya menemukan tujuannya yaitu ingin berbagi konten yang edukatif dan berdampak positif bagi orang lain. Salah satu kunci Nabila sukses adalah untuk selalu mengenali diri sendiri dan memahami apa yang ingin dibagikan kepada followers.

“Kenali dirimu sendiri dan apa yang ingin kamu bagikan. Branding diri yang tepat akan menentukan platform yang kamu pilih dan target market yang ingin dijangkau,” ujar Nabila. 

Menurutnya, penting untuk terus belajar dan beradaptasi dengan algoritma media sosial yang terus berubah. Keberhasilan sebagai content creator tidak hanya bergantung pada kreativitas, tetapi juga pada pemahaman yang mendalam tentang tren sosial media dan konsistensi dalam membuat karya.

Dalam menghadapi rasa tidak aman (insecurities) sebagai seorang content creator, Nabila menyarankan untuk selalu memiliki nilai khas yang menjadi ciri diri. Hal ini akan membantu membangun hubungan yang lebih erat dengan followers, serta menciptakan kepercayaan yang kuat. 

“Tentukan dari awal apa yang ingin kamu capai dan apa pesan yang ingin kamu sampaikan,” lanjutnya.

Nabila juga memberikan tips bagaimana mengatur konten visual yang menarik di TikTok. 

“Konten di TikTok itu sangat effortless. Cukup buka kamera dan edit langsung di aplikasi. Jangan takut untuk mengikuti tren, karena hook di 3 detik pertama sangat penting untuk menarik perhatian penonton,” jelasnya.

Nabila memberikan pesan yang sangat berharga bagi peserta talkshow. 

“Kita harus terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Di era digital dan cyber ini, kita tidak hanya bersaing dengan manusia, tetapi juga dengan teknologi. Jangan takut mencoba hal-hal baru.”

Kontributor: Hartanti Maharani, Manajemen 2026