Pakar investasi global, Farhan Firdaus, berbagi tips sukses bagi perusahaan rintisan yang hendak mencari pendanaan. Farhan juga membongkar strategi fundraising paling efektif dan tren investasi yang akan mendominasi lanskap startup di tahun 2025.

Menurut Farhan, perusahaan rintisan alias startup sering membuat kesalahan fatal dalam fase fundraising. Mereka kerap keliru menentukan fokus alias target calon investor buat mendanai bisnis. 

“Startup pemula seringkali salah target, mengejar angel investor atau venture capital, padahal belum punya bukti pasar,” kata Farhan saat mengisi kuliah tamu bertajuk “Insights and Trends: What Investors Are Looking Out For in 2025” di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) pada Kamis (20/2). 

Menurut Farhan, seorang Partner di Meet Ventures dan GP di Meet Capital, perusahaan rintisan mestinya fokus dulu mencari validasi pasar. Validasi adalah syarat mutlak sebelum mengincar investor besar. Sebelum mendapatkan validasi, alih-alih menarget VC, program inkubator universitas dan pemerintah dinilai lebih realistis untuk mencari pendanaan awal. 

Apalagi sejak beberapa tahun ke belakang, investor semakin selektif. Firdaus mewajibkan startup untuk riset mendalam sebelum mencari investor. 

“Startup harus memahami betul fokus industri dan geografis mereka,” ujarnya. 

Pemetaan preferensi sektor dan cakupan geografis investasi dari investor menjadi langkah krusial agar pendekatan fundraising efektif dan efisien. Sebab investor ideal, menurut Firdaus, lebih dari sekadar pemberi modal. 

“Investor yang tepat adalah mitra strategis,” jelasnya. 

Kriteria investor idaman menurut Firdaus, meliputi punya keahlian industri relevan, bervisi progresif, smart money (modal plus nilai tambah), punya fleksibilitas dalam negosiasi, dan menawarkan kesepakatan yang adil. Dan untuk memikat investor, Firdaus menekankan harus ada pilar utama. 

“Ide bisnis brilian itu fondasi,” katanya. 

Fondasi ini harus kokoh dengan presentasi dan rencana bisnis realistis, riset pasar mendalam termasuk antisipasi risiko, serta traksi pasar yang teruji. Kombinasi elemen ini adalah resep meyakinkan investor akan potensi startup.

Sementara terkait jalur pendanaan efektif, menurut Farhan, kini beragam. Inkubator dan akselerator top seperti Antler dan 500 Global menawarkan pendanaan awal, mentoring, dan jaringan kuat. Jaringan industri, program pemerintah (terutama Korea Selatan), serta platform online seperti LinkedIn dan AngelList juga efektif menjangkau angel investor. Konsultan fundraising juga opsi, namun selektivitas dan kehati-hatian biaya retainer ditekankan.

Soal strategi kontak investor online, warm intro (perkenalan via koneksi) bisa menjadi metode terampuh. Cold email tetap relevan, namun butuh personalisasi kuat. Hero approach (komentar bernilai di blog investor lalu koneksi LinkedIn) menjadi alternatif kreatif.

Kontributor: Ida Farida, MBA ENTRE 2023