Mahasiswa Program Studi Sarjana Kewirausahaan SBM ITB resmi meluncukran program lapangan di Pasar Atas dan Pasar Cimindi, Cimahi, Jawa Barat pada Selasa (23/2).

Selama 30 hari ke depan, 43 mahasiswa akan berkegiatan di lapangan, sebagai bagian dari Program Societal Impact yang terintegrasi dalam mata kuliah Pertumbuhan Bisnis (Business Scale Up). Mereka akan terbagi menjadi sebelas kelompok, yang akan fokus mengembangkan zona produk kering dan sembako, zona sayuran dan produk segar, serta zona kuliner dan kerajinan di Pasar Atas; dan mengembangkan sektor fashion di Pasar Cimindi. 

Kegiatan lapangan ini bertujuan untuk memberikan dampak positif melalui pengembangan usaha masyarakat. Ketua Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Perindustrian Pemerintah Kota Cimahi Indra Firmansah Bagjana membuka kegiatan lapangan tersebut. 

“Tugas saudara sekalian sebagai mahasiswa adalah membangun branding, di mana produk biasa mampu memiliki nilai lebih tinggi,” kata Indra. 

Indra juga menambahkan bahwa program ini diharapkan menjadi simbiosis mutualisme, di mana mahasiswa dapat belajar langsung melalui praktik lapangan sekaligus membantu masyarakat menciptakan produk bernilai tinggi. 

Ketua Program Studi Sarjana Kewirausahaan SBM ITB, Sonny Rustiadi, menyoroti pentingnya pasar dalam perekonomian riil.   

“Pasar adalah salah satu penggerak ekonomi pada bisnis riil, menjadikannya ekosistem yang menarik untuk digali, dibangun, dan memberikan dampak.”

Sonny berharap agar mahasiswa dapat memberikan kontribusi melalui pengembangan digital marketing, finansial, dan penguatan rantai pasok, terutama di bulan Ramadan, yang menjadi isu besar bagi para pelaku usaha. 

Nurhasan, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Atas, mengapresiasi kegiatan lapangan ini. 

“Di Pasar Atas, mayoritas pedagang berusia antara 40 hingga 50 tahun, sehingga adopsi teknologi digital menjadi tantangan tersendiri. Dengan adanya program ini, kami berharap pasar tradisional dapat bertransformasi menjadi pasar yang mengoptimalkan platform digital.”

Sedangkan Jefry, Ketua Paguyuban Pasar Cimindi, turut memberikan dukungan dan berharap hasil yang terbaik dari program ini. Sementara itu, Hana, salah satu pedagang yg pernah menjadi Perempuan Pedagang Inspiratif tingkat Nasional, memotivasi mahasiswa untuk melihat peluang di masa sulit, seperti dirinya yang mampu menemukan solusi dan meningkatkan omset melalui penjualan online selama pandemi COVID-19.

Hafiz, mahasiswa SBM angkatan 2025 yang ikut dalam kegiatan lapangan ini, sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan.  

“Program ini tidak hanya menjadi sarana bagi kami untuk belajar, tetapi juga memungkinkan kami memberikan dampak secara langsung. Selain itu, program ini semakin meyakinkan kami dalam meraih cita-cita untuk menjadi pebisnis.”

Program ini diharapkan dapat meniru kesuksesan intervensi SBM ITB yang mempelopori aktivasi Pasar Cihapit pada tahun 2015, disusul Pasar Kosambi, dengan yang berhasil menarik minat pengunjung dan anak muda hingga berkembang menjadi tempat trendy bagi kalangan muda. 

Kontributor: Hansen Marciano, Manajemen 2025