Keluarga Mahasiswa Manajemen Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (KMM ITB) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung mengadakan kegiatan donor darah di Student Lounge Sekolah Bisnis Manajemen Insitut Teknologi Bandung (28/2). Mahasiswa ITB dan masyarakat umum antusias mengikuti acara ini, ditandai dengan jumlah pendaftar yang melebihi kuota yang telah ditetapkan oleh panitia.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 1 siang hingga 5 sore ini berhasil mengumpulkan lebih dari 50 kantong darah, yang nantinya akan disalurkan kepada rumah sakit dan pasien yang membutuhkan. Para peserta yang telah melakukan pemesanan sebelumnya hadir sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, sehingga proses donor darah berlangsung dengan tertib dan tanpa antrean panjang. Hal ini menunjukkan tingginya kesadaran dan kepedulian sosial dari para mahasiswa dan masyarakat sekitar.

Donor darah kali ini diselenggarakan dengan tujuan utama membantu menjaga ketersediaan darah di PMI, agar persediaan darah tetap tersedia bagi yang membutuhkan. 

“Kami ingin bisa berpartisipasi memberikan bantuan dari hal terkecil dan paling dekat yang bisa kami berikan untuk saling membantu sesama manusia,” tutur Abie Alfiera, Mahasiswa SBM ITB yang menjadi panitia kegiatan ini. 

Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata dari kepedulian mahasiswa terhadap sesama, serta sebagai ajang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya donor darah secara rutin. Sebagai bentuk apresiasi kepada para pendonor, panitia menyiapkan goodie bag yang berisi makanan dan camilan bergizi untuk membantu pemulihan pasca donor. 

Tak hanya itu, PMI Kota Bandung juga turut berkontribusi dengan membagikan vitamin yang dapat membantu mengembalikan stamina tubuh. Upaya ini dilakukan agar para peserta tetap merasa nyaman dan aman setelah menyumbangkan darah mereka.

Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh para pendonor rutin, tetapi juga oleh mereka yang baru pertama kali mendonorkan darahnya. Salah satu pendonor perdana, Alin, mengaku sempat merasa gugup sebelum donor darah, namun setelah menjalaninya, ia merasa lega dan menyadari bahwa proses donor darah berlangsung cepat serta tidak seseram yang dibayangkannya. 

“Awalnya aku ngerasa takut karena belum pernah donor darah sebelumnya, tapi ternyata prosesnya cepat dan ga kerasa sakit. Aku mungkin akan ikut lagi lain waktu,” ujarnya.

Selain memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan darah, kegiatan ini juga membawa dampak positif bagi para pendonor. Berdasarkan berbagai sumber kesehatan, mendonorkan darah secara berkala dapat memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor itu sendiri, seperti membantu regenerasi sel darah, meningkatkan sirkulasi darah, serta menurunkan risiko penyakit jantung.

Melihat antusiasme yang tinggi, KMM ITB berencana untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin tahunan agar semakin banyak orang yang dapat berkontribusi dalam aksi kemanusiaan ini. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya donor darah, diharapkan lebih banyak mahasiswa dan masyarakat yang mau berpartisipasi di kesempatan mendatang, sehingga dapat membantu lebih banyak orang yang membutuhkan.

Kontributor: Hartanti Maharani, Manajemen 2026