Bisnis adalah kombinasi antara profesional dan power. Pada akhirnya, bisnis yang bagus adalah momen ketika daya beli bertemu dengan ekspektasi dari customer.
Hal tersebut diucapkan oleh CEO dari Orchid Forest Cikole, Maulana Akbar dalam sesi kuliah tamu, kelas leadership and management practice Program Studi Management. Dalam perkuliahan, Maulana Akbar membicarakan tentang pengalamannya dalam mendirikan Orchid Forest Cikole dan memberi pesan kepada mahasiswa yang ingin membangun bisnis.
“Ketika membangun sebuah bisnis kita harus mulai dari customer, bukan dari produk,” ucap Maulana pada Selasa (27/04/2021). Ia menekankan, pendiri bisnis harus mengidentifikasi kebutuhan dari customer, kemudian baru menentukan produk dan membuat sebuah timeline untuk mempertemukan antara produk tersebut dengan kebutuhan customer.
Dalam membangun sebuah bisnis, Maulana menegaskan bahwa para pendiri harus memiliki sebuah ukuran terhadap bisnisnya. Ia berkomentar “ Kalian harus memiliki ukuran. Sehingga, kalian memiliki komitmen dan bisa meningkatkan kinerja.”
Selanjutnya, dalam kuliah tamunya, Maulana menyebutkan ada tiga fase dalam membangun bisnis di industri pariwisata, studi kasus dari Orchid Forest Cikole. Fase tersebut diantaranya, customer dan branding (fase fundamental), nilai jual (fase konstruksi), dan fase pengembangan.
Pada fase customer dan branding, kita perlu menentukan produk atau layanan berdasarkan segmentasi pasar sebagai aspek geografis, demografis, sosial ekonomi, psikografis, dan perilaku customer. Maulana mencontohkan “ Segmentasi customer dari Orchid Forest Cikole adalah kalangan menengah keatas dengan rentang umur antara 18-35 tahun dan didominasi oleh pengunjung perempuan.”
Fase selanjutnya, kita harus menentukan skenarionya seperti kualitas, harga dan waktu, serta melakukan penilaian terhadap resiko. Terakhir adalah fase pengembangan yang memiliki objektif untuk menegambngakn dan melakukan manajemen terhadap produk. Maulana mengatakan, pengembangan produk dapat dilakukan dengan menguatkan strategi pemasaran dan manajemen produk dapat dilakukan dengan memperkuat strategi fungsional dan operasional.
Kepemimpinan yang agile
Kepemimpinan yang agile sangat penting dalam mendirikan sebuah bisnis. “ Kepemimpinan harus agile. Ini sangat penting ketika membangun sebuah bisnis. Agile itu adalah kemampuan untuk membaca informasi dengan cepat apakah itu informasi ancaman ataupun peluang.”
Ia melanjutkan, empat tantangan dalam menghasilkan agility adalah, saling ketergantungan, fluiditas, kecepatan, dan validitas. Oleh karena itu, personal agility akan mempengaruhi organizational agility yang pada akhirnya memberikan kontribusi terhadap business agility secara keseluruhan.