Bagaimana kami memulai perjalanan dalam mengembangkan sekolah bisnis terbaik di Indonesia
Sebuah tim ditugaskan untuk mengembangkan pernyataan visi dan misi dan merancang metode pembelajaran yang paling sesuai dengan program. Tim mengembangkan kurikulum sebagai terobosan dalam pendidikan Bisnis dan Manajemen di Indonesia. Tim yang terbentuk mengusulkan penggunaan seni pertunjukan untuk mengembangkan kepercayaan diri mahasiswa serta keterampilan dalam kepemimpinan, komunikasi, dan resolusi konflik. Sejalan dengan paradigma konstruksionis sosial, maka kurikulum menekankan pentingnya pembelajaran berbasis tim (kelompok belajar) sebagai lawan dari kuliah satu arah.
Nomenklatur "Sekolah" dipilih alih-alih "Fakultas" untuk menandakan otonominya. Dalam perkembangannya, Program Magister Administrasi Bisnis yang semula dijalankan oleh Fakultas Teknik Industri menjadi bagian dari Fakultas Bisnis dan Manajemen, sehingga fakultas memiliki dua program; program sarjana dan program MBA. Sejak itu, SBM ITB telah menjadi pelopor otonomi kampus di ITB. SBM ITB memiliki wewenang penuh untuk mengambil keputusan strategis.
SBM ITB memiliki kewenangan penuh untuk mengambil keputusan di tingkat strategis dan operasional.
Selanjutnya, Rektor menunjuk 10 dosen SBM ITB sebagai tokoh pendiri dengan tanggung jawab menjalankan visi, misi dan strategi, dengan didukung oleh desain kurikulum dan metode pengajaran yang khas
Anggota fakultas terdiri dari:
Penelitian adalah landasan dari program ini. Selain Metode Penelitian Kuantitatif, program ini juga memperkenalkan Metode Kualitatif pada tahun pertama pendidikan sebagai alternatif dasar penelitian. SBM ITB juga menawarkan beasiswa untuk program MSM.
Kampus Jakarta didirikan dengan program MBA sebagai program pionir
Tim penyusun proposal terdiri dari Prof. Togar Simatupang, Dr. Gatot Yudoko, dan Dr. Deddy Koesrindartoto. Program Studi ini mencakup berbagai disiplin ilmu manajemen untuk mengembangkan dan memberi kontribusi untuk pengetahuan di bidang bisnis dan manajemen. Paradigma penelitian tidak hanya terbatas pada positivisme, tetapi juga interpretivisme dan kritik. Tujuan utamanya adalah melatih para sarjana agar dapat berkarir dalam penelitian dan pengajaran di bidang bisnis dan manajemen serta dapat berkontribusi secara ilmiah.