Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, mengundang Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, SP. OG dalam sesi kuliah umum yang dilaksanakan secara daring, Kamis (30/9/2021). Melalui kuliah bertemakan “Entrepreneurial leadership dalam membangun kesehatan masyarakat,”  Hasto membagikan pengalaman kepemimpinannya selama menjadi Dokter, Bupati Kulon Progo dan Kepala BKKBN kepada mahasiswa MBA-ITB.

Hasto menuturkan, sebelum memimpin BKKBN, ia bekerja sebagai seorang dokter. Setiap harinya, Hasto terbiasa dalam melayani masyarakat sehingga filosofi tersebut tetap ia bawa ketika menjabat dalam pemerintahan. Ia mengungkapkan, sifat melayani ini sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin terutama dalam kaitannya dengan membangun kesehatan masyarakat.

“Ketika menghayati sebagai pelayanan, kita akan mengalami transformasi spiritual,” imbuh Hasto.

Ia kemudian melanjutkan, selain memiliki sifat melayani, Hasto yang menjabat Bupati Kulon progo selama dua periode itu juga menekankan pentingnya bagi seorang pemimpin untuk memiliki motivasi yang tinggi, rasa syukur, dan membangun visi bersama di tengah masyarakat.

Inovasi untuk perubahan dan kemandirian

Sepanjang perjalanan karirnya, Hasto juga melakukan inovasi untuk membuat suatu perubahan. Ia menuturkan, perubahan tidak mesti dilakukan dengan langkah besar tetapi bisa dimulai langkah kecil terlebih dahulu. “Saya mulai dari yang saya bisa dan saya lakukan dengan baik,” imbuhnya.

Hasto yang merupakan alumni kedokteran UGM tersebut mencontohkan, dalam mengurangi jumlah perokok di Kulon Progo, ia memulai dengan menghapuskan iklan atau banner rokok di tempat umum.

“Saya mulai dari kebijakan pelarangan iklan rokok di sekolah, kemudian rumah sakit, seterusnya tempat beribadah, dan kemudian di kantor-kantor hingga akhirnya iklan rokok dilarang di Kulon progo,” jelas Hasto.

Dalam paparannya Hasto juga mengungkapkan pentingnya inovasi untuk kemandirian. Menurut Hasto, dengan adanya kemandirian kita tidak ketergantungan dengan produk asing dan bisa memproduksinya sendiri di dalam negeri. Ia menceritakan bagaimana dia selama menjadi Bupati Kulon Progo memberi tantangan bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk memproduksi air minum yang sehat bagi masyarakat, sehingga tidak perlu memanfaatkan merek asing. Selain itu, Hasto juga berinisiatif untuk memproduksi beras sendiri di Kulon Progo sehingga tidak lagi memerlukan bantuan beras dari pemerintah.

Dalam menutup kuliahnya, Hasto menuturkan bahwa inovasi muncul dari permasalahan. Dengan menghayati masalah tersebut, maka akan menghasilkan ide. “Hayati kemiskinan dan penderitaan untuk menghasilkan ide,” tutup Hasto.

Kontributor: Deo Fernando, Entrepreneurship 2021)