SBM ITB melalui program studi sarjana manajemen menyambut Prof. Yang Sun dari Northeastern University, China. Ia menjadi pembicara tamu dalam kuliah berjudul “China’s PESTEL Analysis, Belt and Road Initiative”.Melalui kuliahnya, Prof. Yang Sun berbicara tentang analisis PESTEL China dan peluang berbisnis di China. “Kami memiliki 6 enam faktor yang akan dianalisis dalam Analisis PESTEL,” kata Yang Sun saat membuka dosen melalui zoom.
Analisis PESTEL adalah kerangka kerja strategis yang digunakan untuk mengevaluasi lingkungan eksternal bisnis dengan memecah peluang dan risiko menjadi faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum.
Yang Sun menjelaskan bahwa dari sisi politik, China dapat dikatakan stabil karena kebijakan yang dibuat bersama antara partai dan rakyat China.
“Politik atau kebijakan kami bisa menggunakan kata stabil, misalnya partai komunis, rakyat bisa mendukung dan memberi nasehat atau saran kepada partai komunis dan akhirnya partai dan rakyat bisa mengatakan apakah kebijakan baru itu oke,” kata Yang Sun.
Oleh karena itu, Yang Sun percaya bahwa ini adalah kesempatan yang baik untuk melakukan bisnis di China atau berkolaborasi bersama karena China memiliki sistem politik yang stabil.
Selanjutnya dalam sisi ekonomi, Yang Sun soroti konsep Troika untuk pertumbuhan ekonomi di China. Dia mengatakan, pendorong utama pertumbuhan ekonomi China adalah terdiri dari Troika yaitu investasi, ekspor, dan konsumsi. Untuk investasi, belanja keuangan publik digunakan dalam bidang pendidikan, teknologi, dan pertahanan.
Untuk ekspor, China menjual produk ke negara lain dan menjalin hubungan dengan mereka. Namun, tidak hanya mengekspor produk, China juga mengimpor produk dari negara lain. “China menjual produk ke semua negara tetapi kami juga mengimpor produk tersebut,” kata Yang Sun.
Jadi dari sisi ekonomi, Yang Sun menyiratkan bahwa China terbuka untuk melakukan bisnis dengan negara lain seperti ekspor dan impor. Namun, Yang Sun mengungkapkan bahwa virus Covid-19 berdampak pada ekspor-impor China dengan negara lain. “Orang Cina berharap virus corona bisa selesai karena kita bisa melakukan ekspor bisnis ke negara lain seperti sebelumnya. Dia menambahkan, karena Covid-19, banyak negara lain menolak untuk mengimpor produk dari China.
Selain dari sisi politik dan ekonomi, Yang Sun juga memaparkan beberapa lingkungan eksternal di China seperti perkembangan teknologi 5G yang berpotensi bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi ke China. Namun, jika perusahaan ingin berekspansi ke China, Yang Sun menggarisbawahi bahwa perusahaan harus mempertimbangkan sisi hukum karena China memiliki undang-undang yang ketat.