Sektor pertanian sangat berpotensi bisnis. Namun, sektor pertanian seperti pangan di Indonesia masih belum berkembang dan belum bisa mensejahterakan petani. Oleh karena itu, sangat diperlukan kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Hal itu dikemukakan Dekan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Utomo Sarjono Putro dalam workshop bertema “Business Opportunity dalam Pengembangan Inovasi Pangan”, Kamis (25/12/2021). Workshop tersebut diadakan Kelompok Keahlian Bisnis Strategi dan Marketing (KK BSM) SBM ITB bersama dengan Sekolah Ilmu Teknologi dan Hayati ITB, Sekolah Farmasi ITB, Fakultas Teknologi Pangan Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Pasundan (Unpas).

Workshop tersebut dihadiri oleh pembicara seperti, Dr. Apt. Elfahmi S.Si., M.Si dari Sekolah Farmasi ITB, Dr. Rijanti rahayu dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, Dr. Fitry Filianty dari Teknologi Pangan Unpad, Dr. Ir. Asep Dedy, M.Si dari Teknologi Pangan Universitas Pasundan Unpas dan  Dr. Ir Mustika Sufiati Purwanegara, M.Sc  dari SBM ITB.

Utomo mengatakan, sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi Indonesia yang merupakan negara agraris. Selain itu, sektor pertanian juga memiliki potensi dari segi bisnis.

“Kolaborasi merupakan langkah yang bagus dalam mengembangkan sektor pangan,” ucap Utomo.

Pentingnya kolaborasi dalam pengembangan sektor pangan di Indonesia juga didukung oleh Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Jawa barat, Dr. Drs. Mustofa Djamaludin, M.Si. Menurut Mustofa, kolaborasi penting dilakukan antar berbagai pemangku kepentingan seperti akademisi dan pemerintah dalam memberi nilai tambah di sektor pangan untuk menuju kemandirian pangan.

“Kita harus bersatu untuk kemandirian pangan dengan memberi nilai tambah,” ungkap Mustofa.

Sejalan dengan pandangan Mustofa, Dosen serta Peneliti SBM ITB, Dr. Ir Mustika Sufiati Purwanegara, M.Sc mengatakan bahwa nilai tambah tidak akan bisa dinikmati jika para petani serta pemangku kepentingan bekerja secara sendiri-sendiri sehingga kolaborasi adalah sebuah keharusan.

Oleh karena itu, SBM ITB kemudian meluncurkan platform ecobiz.id yang merupakan platform kolaborasi berbasis komunitas untuk berbagi pengetahuan dalam hal pertanian. Melalui platform ini, memungkinkan petani mendapatkan ilmu secara langsung dari akademisi serta professional. 

Dengan adanya ecobiz.id, memberikan beberapa dampak kepada petani dan akademisi seperti memberi kemudahan dalam berbagi pengetahuan, kemudahan dalam menemukan potensi mitra, kemudahan dalam berkomunikasi, dan kemudahan dalam berbagi pengetahuan bisnis.

Selain kolaborasi antara petani dan akademisi, ecobiz.id juga dapat menjadi wadah kolaborasi bersama institusi keuangan. Ecobiz.id sebentar lagi kerjasama dengan BRI Institute dan venture.

Dengan adanya kolaborasi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani dalam mengembangkan sektor pangan di Indonesia sehingga terciptalah kemandirian pangan nasional.

Kontributor: Deo Fernando, Kewirausahaan 2021