Tren pariwisata Indonesia beralih menuju pengembangan pariwisata yang cerdas dan berorientasi masa depan dengan empat pilar utama, yakni inovasi, teknologi, pengelolaan, dan keberlanjutan. Berdasarkan hal ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan arahan kebijakan platform kepariwisataan dan ekonomi kreatif dalam tiga hal utama, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Hal tersebut diungkapkan Endah Ruswanti, ST.,Mt.,M.Eng sebagai Analis Kebijakan Ahli Muda Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Direktorat Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf dalam MSM DSM Lounge sebagai forum akademik dan riset, mengadakan webinar publik mengenai pariwisata dengan tajuk “Rethinking Local Tourism: Learning from the Actors” yang diadakan SBM ITB.
Webinar tersebut juga dihadiri Ir. Doto Yogantoro sebagai Pendiri dan Pengelola Desa Wisata Pentingsari, dan Andi Yuwono, S.Sos., M.Si. sebagai Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata ASIDEWI.
Dikatakan Endah, dengan meningkatkan kualitas dan reputasi destinasi pariwisata yang memiliki outstanding value proposition, lokalitas, berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan diharapkan terwujud destinasi yang berkualitas, resilient, dan berkelanjutan. Dalam presentasinya, Endah juga memaparkan kegiatan unggulan 2021 dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, khususnya dalam mengembangkan desa wisata dan destinasi berkelanjutan.
Setelah pemaparan dari sudut pandang pemerintah pada sesi pertama, Ir. Doto Yogantoro melanjutkan sesi dengan memberikan pemaparan dari sudut pandang praktisi dengan judul presentasi “Desa Wisata Pentingsari, Pemberdayaan dan Pariwisata Berkelanjutan”. Sesuai dengan judulnya, Doto banyak memaparkan keberhasilan Desa Pentingsari dalam mewujudkan desanya sebagai desa pariwisata yang menjadi pilihan wisatawan lokal dan internasional dalam berwisata. Melalui tahapan rintisan, berkembang, dan maju, kini Desa Pentingsari telah menjadi desa wisata yang mandiri dengan kemampuan inovasi, menjadi destinasi utama, sarana/fasilitas standar, kolaboratif penta helix, diversifikasi, dan produk digitalisasi.
Selanjutnya, webinar ditutup dengan pemaparan Andi Yuwono, S.Sos., M.Si. dengan judul “Dari Spirit Kearifan Lokal, Menuju Desa Wisata Hebat, Bangsa Bermartabat” yang menjelaskan definisi, tujuan, potensi dan permasalahan, landasan hukum, dan pemanfaatan komoditas utama dalam desa pariwisata.