The Greater Hub, pengembangan bisnis multi platform di bawah SBM ITB mengadakan upacara pembukaan inkubasi gelombang ketujuh, Jumat (4/2/2022). Acara ini sendiri digelar dan dipimpin oleh Dina Dellyna, Direktur Inkubator Bisnis The Greater Hub ITB.

Pada acara tersebut, Dina Dellyna membuka acara dengan terlebih dahulu menjelaskan konsep The Greater Hub. Dia menjelaskan tentang kegiatan bulanan The Greater Hub, yaitu pendampingan dengan peserta, pertemuan dengan mentor ahli, pembinaan (keuangan/hukum), lokakarya, serta pembaruan latihan dan kemajuan.

Ia kemudian menjelaskan dan memperkenalkan resident mentor untuk memantau perkembangan perusahaan rintisan (startup) dan mengakomodir kebutuhan startup. Kemudian mengadakan konsultasi, dan pendampingan oleh ahli untuk menerima konsultasi bulanan dengan startup yang mereka pilih.

Usai perkenalan, Dina Dellyna langsung menjelaskan topik utama Start Up Industry Landscape 2022. Dia memulai dengan penjelasan bagaimana startup Indonesia yang fokus pada UKM menggali lebih dalam fintech. Menurut dia, 62 juta UKM cenderung meremehkan keuangan, terutama karena bisnis milik keluarga atau wirausahawan tunggal cenderung kurang diperhitungkan.

Dia kemudian menjelaskan bahwa saat ini e-commerce digunakan sebagai agregator untuk startup, seperti Una Brands dan Rainforest. Selain itu, Dina juga menyebutkan unicorn yang diakuisisi, pertumbuhan investasi VC perusahaan, peningkatan partisipasi PE global, dan inisiatif & dukungan dari bursa sebagai tema utama yang mempengaruhi lanskap baru-baru ini. Terakhir, Dina memberikan beberapa saran teknologi yang harus diperhatikan untuk lanskap saat ini, seperti AI, kendaraan otonom, analitik data besar dan cloud, manufaktur kustom dan pencetakan 3D, IoT, robot dan drone, serta media dan platform sosial.

Sesi ini kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab mengenai lanskap industri startup 2022 dan The Greater Hub itu sendiri. Sebagai direktur The Greater Hub, Dina menutup sesi dengan harapan dan cita-cita untuk inkubasi The Greater Hub angkatan ketujuh.

Kontributor: Tjia Alphani, Kewirausahaan 2022