Pandemi Covid-19 menumbuhkan permintaan platform dan layanan daring, terutama di Asia Tenggara dengan nilai ekonomi digitalnya diproyeksi mencapai USD 222 miliar pada 2022. Sebagai negara dengan nilai ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara, Indonesia berambisi untuk memimpin evolusi ekonomi digital. Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Plenary Session Speech di 7th International Conference on Management in Emerging Markets (ICMEM) 2022 yang dilaksanakan pada Rabu (10/8/2022).
“Ekonomi digital menjadi kekuatan baru dalam perekonomian Indonesia, dengan nilai ekonomi Internet USD 70 miliar pada 2021 dan diproyeksikan mencapai dua digit pada 2025 dengan nilai USD 146 miliar. Kami melihat proses digitalisasi masif yang juga melambungkan total investasi sebesar 38,7% di platform digital, jumlah terbesar di Asia Tenggara,” kata Sandiaga.
Dengan nilai yang begitu besar, sudah sepantasnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memanfaatkan teknologi untuk mendongkrak ekonomi digital Indonesia. Beberapa teknologi yang digunakan adalah metaverse dan blockchain dengan nama Project Portamento dan Wonderverse Indonesia.
Project Portamento adalah salah satu program kementerian yang akan mengadopsi teknologi blockchain untuk menumbuhkan kekayaan intelektual industri musik dan melindungi hak cipta artis. Hasil karya para musisi Indonesia akan dimuat dalam database sehingga unduhan dan penggunaan daring atas karya tersebut dapat dilacak.
“Hal ini akan sangat membantu dalam penghitungan royalti yang harus dibayar. Program ini memungkinkan karya-karya kreatif seperti lagu untuk dapat dijadikan jaminan saat mengajukan pinjaman bank atau kredit lainnya,” kata Sandiaga.
Sementara itu, Wonderverse Indonesia adalah dunia metaverse di mana pengguna dapat berinteraksi satu sama lain menggunakan avatar dan mengalami Wonderful Indonesia di dunia virtual.
“Teknologi ini akan memungkinkan kami untuk membuat perjalanan yang bermakna dalam menemukan Wonderful Indonesia dengan kolaborasi teknologi, budaya, warisan alam, dan ekonomi kreatif. Ini adalah ekosistem yang menghubungkan keajaiban Indonesia dengan dunia,” jelas Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan, selain pemerintah, pihak perusahaan swasta juga telah membuat metaverse. Contohnya bank yang mulai membangun kantor cabang virtual di metaverse. Saat ini, Bappenas juga sedang mempersiapkan pembangunan ibu kota baru di metaverse.*