SBM ITB bekerjasama dengan Shell Indonesia menggelar webinar bertajuk “Accelerating Energy Transition Through Innovations” pada Rabu (9/7/2022). Sejumlah pembicara yang hadir memaparkan pentingnya migrasi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Andriah Feby Misna, sebagi pembuka webinar menyampaikan, potensi penggunaan energi terbarukan menjadi energi listrik masih sangat tinggi di Indonesia. Energi matahari saja dapat menyumbang tenaga listrik, paling sedikit sebanyak 3,3 terrawatt.
Pemerintah Indonesia, kata Andriah, berkomitmen mencapai target nol emisi pada 2060. Ia berharap target ini dapat dipercepat dengan pengembangan teknologi inovatif dan dukungan internasional.
Sesi panelis webinar kemudian dibuka oleh Dion Jefferson, Chief Commercial Officer Sun Energy. Diskusi berlanjut dengan pemaparan dari CEO Powerbrain Otomasi Energi Irfan Parasat dan Pendiri Bionika Ricardo Utoyo.
Dion menuturkan, pemerintah sebetulnya memiliki target untuk mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2020. Namun realisasinya baru 15%.
Dion mengatakan, salah satu energi listrik yang sekarang sedang diminati adalah energi surya. Menurut dia, bisnis panel surya banyak diminati pemasangannya yang cepat dan mudah. SUN Group, perusahaan milik Dion, berfokus pada pembangunan pedesaan dan memiliki visi dan misi untuk menyediakan energi bersih yang terjangkau dan berkelanjutan.
Sementara Richardo Petricius Utoyo menyatakan, Bionika menawarkan sistem biogas terintegrasi. Satu bioreaktor itu dapat memenuhi kebutuhan gas beberapa rumah tangga. Alat optimasi bioreaktor berfungsi untuk mengoptimalkan gas metan dari hasil penguraian kotoran sapi sebagai bahan dasar biogas.