SBM ITB menggelar pelatihan untuk Student Reporter & Announcer di Kampus MBA ITB, Bandung, pada Minggu, 6 November 2022. Enam belas mahasiswa SBM jenjang sarjana maupun magister mengikuti pelatihan tersebut.
Marketing Communication SBM ITB menghadirkan jurnalis Tempo sekaligus mahasiswa penerima beasiswa media Master of Business Administration ITB, Khairul Anam, sebagai narasumber. Direktur Komunikasi dan Hubungan Alumni SBM ITB, N. Nurlaela Arief, membuka acara dan berharap melalui pelatihan ini, reporter dapat menyampaikan berita dengan muatan informasi yang dalam.
Pelatihan dimulai dengan tema pertama “Dasar-Dasar Jurnalistik.” Narasumber yang akrab disapa Anam ini langsung mengajukan pertanyaan kepada reporter arti jurnalistik.
Diskusi berlanjut membahas aspek yang layak jadi berita. Reporter antusias menjawab sekaligus mengajukan pertanyaan mengenai kelayakan contoh-contoh berita yang sedang santer muncul di media. Sebut saja Ravi, salah seorang reporter yang hadir, menanyakan keterkaitan pendapat seorang aktris dengan prakiraan resesi ekonomi tahun 2023.
Sesi kedua dengan tema “Teknik Wawancara”, Anam menyampaikan cerita singkat atlet lari gawang yang menolak untuk diwawancarai oleh reporter muda. Reporter menyampaikan penyebab penolakan atlet tersebut.
Melalui pengantar cerita tersebut, sesi berlanjut dengan penyampaian prinsip-prinsip dalam wawancara. Dalam penyampaiannya, Mas Anam sering memberikan tips wawancara, salah satunya adalah membuat lawan bicara nyaman bercerita.
Di akhir sesi kedua, reporter dibagi berpasangan untuk menentukan tema dan daftar wawancara. Tiga kelompok di antaranya menunjukkan hasil diskusinya dan praktik wawancara di depan selama 2 menit.
Setelah istirahat siang, sesi terakhir mengenai “Teknik Menulis Berita”. Riset menjadi tahapan pertama dalam menulis berita. Reporter kembali berlatih menulis dengan tema “Kenaikan Harga BBM” dalam berbagai sudut pandang berbeda.
Selain praktik menulis dengan berbagai sudut pandang, di akhir sesi ini reporter diharuskan berkeliling sekitar kampus untuk wawancara dan menuliskan hasilnya dalam bentuk artikel berita. Kegiatan ditutup dengan penilaian langsung narasumber atas artikel yang telah dibuat oleh masing-masing reporter.