Memiliki sepatu dengan merek ternama atau bentuk unik adalah sebuah tren bagi para remaja. Banyaknya peminat di sektor ini menjanjikan peluang bisnis yang menggiurkan.
Raditya Almuricha, alumni SBM ITB angkatan 2019, berhasil menangkap peluang tersebut. Lewat perusahaan yang dia dirikan, Palugada Streetwear, Almuricha berhasil mengelola bisnis streetwear dengan memanfaatkan platform digital.
Almuricha membagikan kisah suksesnya itu saat mengisi talkshow Ganesha Business Festival di Bandung, Minggu (26/2). Palugada Streetwear iadalah perusahaan yang menjual sepatu-sepatu merek ternama dan variasi kustom. Almuricha memang memiliki minat yang dalam pada streetwear. Itu yang membuat dia memutuskan untuk berbisnis dalam dunia sepatu.
Almuricha memulai Palugada saat pandemi covid-19 melanda. Saat itu, Almuricha berpikir untuk berjualan secara daring.
Namun, Almuricha tidak menjual barang yang sudah ada, melainkan mendengar permintaan dari pelanggan alias pre order. Apabila para pelanggan meminta sepatu dengan variasi tertentu maka Palugada, akan membeli tipe sepatu tersebut dan mengolahnya untuk para pelanggan. Dengan kata lain, Palugada melakukan dropship.
Sebelum menjadi sangat terkenal dan banyak pelanggan seperti saat ini, tentu ada banyak tantangan yang datang. Salah satunya adalah fluktuasi.
menerapkan beberapa cara agar bisnisnya bisa bertahan saat fluktuasi ekonomi terjadi. Pertama, ia membangun mental fondasi yang kuat seperti pola pikir pengusaha, etika bisnis dan lainnya.
Setelah menguasai fondasi tersebut, dia mulai menerapkan strategi dalam berbisnis. Persaingan di industri kreatif sangat ketat.
Menurut Almuricha, kunci dari pemasaran usahanya adalah dengan menjual hiburan. Pemasaran bukan hanya sekadar mengunggah poster dan lainnya. Namun pemasaran juga mesti memberikan hiburan kepada para audiens agar mereka bisa tertarik.
Dulu Almuricha menggunakan duta merek dalam memasarkan usahanya. Salah satunya Indy Ratna, seorang selebgram dan artis dari Jurnalrisa. Kepopulerannya cukup membuat usaha Palugada dilihat banyak orang. Tetapi lama-kelamaan cara ini masih kurang efektif dalam menarik pelanggan.
Hingga pada akhirnya di tahun 2021, Palugada lebih berusaha dalam membuat konten edukasi mengenai streetwear, ikut serta dalam acara komunitas, hingga berkolaborasi dengan komunitas tersebut. Palugada sampai menjadi wadah para komunitas menunjukkan sepatu-sepatunya.
Palugada juga membuat dua program, yaitu Palugada Rongsok yang berisi fashion thrift yang sedang tren di kalangan remaja. Kedua, Palugada Goyang yaitu menarik pelanggan melalui acara musik. Perubahan ini cukup efektif dalam menarik pelanggan yang memang suka dalam bidang industri streetwear. Almuricha merasa kuliah di SBM memberikannya banyak pengetahuan yang membantu dia membangun usahanya.