CEO sekaligus Co-Founder MySkill Angga Fauzan berkesempatan membagikan pengetahuannya secara online seputar digital marketing dan pembuatan konten pada sesi Mentoring Industri The GreaterHub XIV, salah satu rangkaian acara inkubasi bisnis startup milik SBM ITB, Jumat (17/3).
Dalam sesi tersebut Angga memperkenalkan salah satu framework marketing buatan Google yang disebut ZMOT (Zero Moment of Truth). ZMOT adalah sebuah framework sederhana, tetapi dapat memuat proses marketing secara keseluruhan. Ini membantu rancangan strategi marketing menjadi lebih tertata, juga efektif menyasar calon konsumen pada setiap tahapan marketing.
“Jika teman-teman bisa memahami framework ZMOT buatan Google ini, saya pastikan teman-teman sudah mengerti marketing secara keseluruhan,” jelas Angga lebih lanjut.
Framework buatan Google ini membagi proses marketing menjadi empat tahap. Tahap pertama dimulai dengan rangsangan atau stimulus yang diterima oleh calon pelanggan tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Tahap kedua, calon pelanggan akan melakukan validasi tentang produk atau jasa tersebut sebelum memutuskan untuk membeli barang atau menggunakan jasa.
Jika hasil validasi meyakinkan, maka calon pelanggan akan resmi menjadi pelanggan dengan membeli barang atau menggunakan jasa pada tahap ketiga. Tahap terakhir adalah pelanggan akan melakukan validasi kedua setelah menggunakan produk atau jasa pada tahap kedua. Pada tahap keempat ini, pelanggan akan mengevaluasi pengalaman mereka dengan produk atau jasa dan memutuskan apakah akan membeli atau menggunakan lagi di masa depan serta merekomendasikan ke orang lain atau tidak.
“Proses marketing di mana customer melihat iklan (mendapatkan stimulus), lalu langsung melakukan pembelian itu hanya dongeng,” ucap Angga.
Angga menekankan bahwa marketing merupakan seperangkat tahapan yang tidak instan. Dia meminta peserta untuk fokus pada tahap kedua, yaitu saat calon pelanggan melakukan validasi. Pada tahapan ini, sebagai pemilik bisnis maupun startup, Anda harus mampu mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan calon pelanggan untuk memvalidasi bahwa produk atau jasa tersebut dapat memenuhi ekspektasinya.
Proses identifikasi umumnya dilakukan melalui market research yang melibatkan calon pelanggan dalam jumlah yang cukup dan dari berbagai segmentasi, sehingga hasil penelitian valid dan sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Misalnya, hasil market research menunjukkan bahwa sebelum calon pelanggan ini membeli produk kita, mereka menonton video review produk terlebih dahulu melalui kanal YouTube. Maka, kita harus merancang strategi sehingga produk kita banyak diulas di YouTube, dan juga memastikan bahwa review tersebut sesuai dengan keadaan produk kita.
Setelah itu, lakukan evaluasi terhadap efektivitas dari proses tersebut ke dalam konversi penjualan. Lakukan terus-menerus, sehingga data dan strategi yang dirancang selalu terkini.