Berbagai pihak memprediksi Indonesia akan masuk dalam 10 besar ekonomi dunia pada 2030. Untuk mewujudkan hal tersebut, Presiden Joko Widodo telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 pada tahun 2018.
Kementerian Perindustrian sebagai leading sector telah menyusun Indonesian Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) untuk mengimplementasikan Making Indonesia 4.0. INDI 4.0 berguna untuk memetakan kesiapan industri dalam mengimplementasikan industri 4.0 di Indonesia. Selain itu, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) juga telah meluncurkan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) untuk mengakselerasi transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Mahasiswa Kewirausahaan SBM ITB angkatan 2024 berkesempatan mengunjungi langsung Gedung PIDI 4.0 di Jakarta pada Kamis (16/3).
“PIDI 4.0 memiliki visi sebagai one stop solution dalam adopsi industri 4.0 di Indonesia dan menjadi jendela Indonesia 4.0 bagi dunia,” ucap Anas Sutikno yang mewakili Manajemen PIDI 4.0 saat membuka company visit.
Setelah mengenalkan PIDI 4.0, Anas mengajak mahasiswa untuk tour building. Tur dimulai dari lantai 4 yang ada Laboratorium atau Machine Simulation 4.0.
“Di tempat ini kami membuat simulasi implementasi use case teknologi 4.0 yang dilakukan untuk training dan pembelajaran,” kata Anas.
Tur dilanjutkan dengan mendatangi lantai 1, di mana terdapat showcase dari PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN). Di sana PT TMMIN menampilkan gambaran implementasi teknologi 4.0 dalam mengoperasikan pabrik mereka.
Saat ini PT TMMIN telah menggunakan berbagai teknologi 4.0, seperti Augmented Reality (AR) untuk simulasi pembelajaran pengecatan, Radio Frequency Identification (RFID) untuk memonitor proses loading barang, serta teknologi digital lainnya yang memungkinkan TMMIN dapat melakukan tracking terhadap posisi pengiriman part dari supplier. Serta memonitor proses produksi secara keseluruhan secara langsung melalui dashboard pada digital control tower.
Selain showcase dari PT TMMIN, mahasiswa SBM ITB juga berkesempatan untuk mengunjungi showcase dari PT Indolakto dan PT Telkomsel yang menjadi bagian utama dari showcase center di lantai 1. Mahasiswa juga berkesempatan mengunjungi lantai 6, yaitu working space mitra PIDI 4.0 yang menjadi tempat bagi para partner PIDI 4.0 untuk melakukan demo teknologi.
Demonstrasi tersebut dapat diadopsi oleh industri untuk melakukan transformasi digital 4.0. Saat ini PIDI 4.0 memiliki ekosistem dengan jumlah partner sebanyak 35 yang terdiri dari 30 industri pengguna dan technology accelerator, 3 universitas, 1 global technology dari Jerman, dan 1 lembaga konsultasi manajemen global.
“Semoga dengan adanya company visit ini mahasiswa dapat memperoleh koneksi-koneksi yang luas dan pengetahuan akan teknologi-teknologi yang dipakai di perusahaan–perusahaan saat ini,” ujar Rendra Chaerudin sebagai dosen pengampu tur kali ini. “Memang hal ini seperti belum dibutuhkan, tetapi pasti di masa yang akan datang kalian akan membutuhkan koneksi-koneksi ini untuk memproduksi bahan-bahan yang akan kalian buat nantinya.”