Yori Marten, Vice President Manajemen Aset di PT PLN Batam, dan istrinya, Rizka Sari, memulai perjalanan yang menginspirasi ketika mereka memutuskan untuk menempuh program Executive MBA bersama-sama. Meskipun memiliki pekerjaan yang menuntut dan menghadapi potensi tantangan keuangan, mereka berkomitmen untuk program ini, dengan tujuan meningkatkan kompetensi mereka untuk lebih maju dalam karier.
“Awalnya, yang bener-bener pengen itu suami, tapi saya juga diajak ikut tes dan kami putuskan untuk mencoba sama-sama. Alhamdulillah kami langsung lulus di tes pertama, kemudian ternyata bisa berjalan dengan baik dan diselesaikan dengan sempurna. Kuliah barengan ini tidak direncanakan, tapi saya bersyukur suami saya mengajak saya waktu itu,” kata Rizka saat diwawancarai oleh Tim Marketing Communications SBM ITB pada Selasa, (11/04/2023).
Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah mengelola biaya keuangan untuk menempuh program tersebut. Selain itu, beban kerja mereka sangat besar, terutama saat bulan puasa ketika mereka harus mengerjakan studi kasus manajemen operasi hingga subuh. Meskipun menghadapi tantangan tersebut, Yori dan istrinya berhasil menyelesaikan program tersebut dengan sukses.
“Menyeimbangkan tanggung jawab terhadap pekerjaan, anak, dan keluarga selama kuliah lumayan menantang. Yang tadinya kami hanya membagi waktu antara pekerjaan, keluarga, dan istirahat, sekarang kami harus membagi antara pekerjaan, keluarga, istirahat, juga kuliah, dan tugas-tugasnya,” ujar Yori. “Ditambah lagi biayanya yang lumayan. Jadi, kami mempersiapkan perencanaan dan pertimbangan keuangan yang matang,” tambahnya.
“Kami mencoba menghadapi tantangan-tantangan itu dengan tidak menjadikan ini masalah yang besar, jangan sampai menjadi masalah yang merusak hubungan berkeluarga,” tambah Rizka.
Sepanjang program, Yori dan istrinya belajar mengelola waktu secara efektif, menyeimbangkan pekerjaan, keluarga, dan kuliah. Mereka saling mendukung selama program, memberikan semangat dan mengingatkan satu sama lain agar tetap fokus. Selain itu, Rizka mengakui bahwa dia merasa senang dengan keputusan mereka untuk melakukan program MBA bersama-sama.
“Kami jadi mengalami euforia seorang mahasiswa, seperti pacaran zaman kuliah. Pergi kuliah bareng, kerjain tugas, ngafe; menyenangkan. Setelah pulang kantor, kami nongkrong untuk mengerjakan tugas, jadi punya lebih banyak me-time,” kata Rizka. “Ditambah lagi, karena kami kuliah bareng, materi diskusi kami jadi bertambah, jadi lebih banyak ngobrol intens.”
Perjalanan Yori dan istrinya menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana pasangan bisa saling mendukung dalam mencapai tujuan mereka. Dengan berkomitmen pada perencanaan yang baik dan saling mendukung, mereka berhasil mencapai tujuan tersebut. Selain itu, belajar bersama-sama dapat membantu menghindari konflik dan menciptakan pengalaman bersama, yang memperkuat hubungan mereka satu sama lain.