Pasar Logistik di Indonesia secara umum telah naik dari US$ 150 miliar menjadi US$ 350 miliar. Namun demikian, utilisasi truk di Indonesia dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya masih rendah.
Utilisasi truk Indonesia hanya 8000 kilometer per tahun. Sedangkan penggunaan truk di negara ASEAN lainnya mencapai 150 ribu kilometer per tahun. Tingkat utilisasi truk di Indonesia baru 45-55%.
Indeks kinerja logistiknya juga rendah. Defisiensi sumber daya manusianya pun demikian.
Sebanyak 48% truk di Indonesia digunakan untuk kapasitas muat yang tidak optimal. Adapun 52% truk digunakan untuk backhaul kosong, yaitu tanpa muatan ketika truk kembali dari tempat pengiriman ke tempat asal.
Masalah tersebut kemudian mendorong Batara Parada Siahaan, mahasiswa doktoral program studi Manajemen Bisnis pada SBM ITB, untuk membuat penelitian disertasi. Dari penelitiannya, Batara menawarkan solusi. Dia mengembangkan sistem logistik truk kolaboratif dengan mengadopsi saran simulasi alokasi truk, pengembangan pendapatan, optimalisasi emisi, dan penyelarasan insentif.
Batara berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Kolaborasi Logistik Truk: Pemikiran Sistem dan Pemodelan Simulasi untuk Menginformasikan Kebijakan Ekonomi Berbagi Truk” di Bandung pada Jumat (14/4). Promotor utama disertasi ini adalah Prof. Ir. Togar Mangihut Simatupang, M.Tech., Ph.D dan Dr. Liane Okdinawati, ST., MT sebagai kopromotor. Sementara pengujinya adalah Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, M.Eng, Dr. Manahan Parlindungan Saragih Siallagan, dan Dr. Carles Sitompul, S.T., M.T., M.I.M dari Universitas Katolik Parahyangan.
Dalam penelitiannya, Batara mengklarifikasi lima pertanyaan penelitian, yaitu menganalisis komponen sistem pelayanan bisnis dalam logistik truk dan aktor kritis dalam konsep ekonomi berbagi dalam logistik truk. Batara menggunakan pendekatan multi-segi (kualitatif dan kuantitatif), dan memperoleh informasi melalui survei perusahaan, pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan. Penelitian ini mengakui pentingnya simulasi untuk mencapai kesimpulan.
Penelitian ini memberikan desain layanan yang ideal untuk pelanggan. Batara juga mengembangkan dampak dari pemanfaatan truk yang baik, mulai dari alokasi truk, penyelarasan insentif, dan dampak emisi.