Guna mendorong perkembangan kapabilitas baru dalam bidang manajemen, SBM ITB menggelar program International Virtual Courses (IVC) 2023 pada 7-20 Agustus 2023 dengan tema “Understanding Contemporary Business in Asia: Issues and Challenges in Sustainability”.
Kepala International Relations Office SBM ITB Ira Fachira, Ph.D., menjelaskan bahwa program IVC ini merupakan kesempatan bagi para pelajar untuk memahami situasi bisnis di Asia, terutama di Indonesia. Program ini memberikan kesempatan kepada mereka yang ingin mengambil studi jangka pendek tentang bisnis dan manajemen. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan pemahaman mengenai kewirausahaan sosial, komunikasi lintas budaya, serta tantangan dalam bisnis, ekonomi, dan manajemen di kawasan Asia.
Ketua panitia IVC 2023 SBM ITB R. Bayuningrat H., MBA., menyebutkan bahwa peserta IVC berasal dari berbagai universitas dalam dan luar negeri. Beberapa universitas luar negeri yang ikut serta dalam program ini antara lain CamEd Business School (Kamboja), National Kaohsiung University of Science and Technology (Taiwan), Instituto Tecnológico de Estudios Superiores de Monterrey (Meksiko), dan Putra Business School (Malaysia). Mahasiswa peserta berasal dari beragam negara seperti Rwanda, Yaman, Afghanistan, Burundi, Kirgizstan, Mesir, Tanzania, Meksiko, dan Kamboja.
Mahasiswa dari universitas-universitas terkemuka di Indonesia juga turut ambil bagian, seperti Universitas Indonesia, Universitas Islam Indonesia, Universitas Katolik Parahyangan, dan Universitas Brawijaya. Dalam rangka mendukung tema pemahaman tentang bisnis di Asia dan tantangan keberlanjutannya, sejumlah topik telah disampaikan pada hari pertama acara, termasuk topik mengenai “employability skills” atau keterampilan yang mendukung individu untuk bekerja pasca pandemi Covid-19.
Materi ini disampaikan oleh Dr. Geoff Perry, seorang Executive Vice President, Global Chief Membership Officer & Managing Director Asia Pacific dari AACSB International. Geoff Perry memulai presentasinya dengan menjelaskan peran AACSB (Association to Advance the Collegiate Schools of Business) sebagai aliansi pendidikan bisnis terbesar di dunia, yang menghubungkan pendidik, pelajar, dan dunia bisnis untuk menciptakan generasi pemimpin yang unggul. Ia juga menyebutkan bahwa SBM ITB telah memperoleh akreditasi dari AACSB pada tahun 2021.
Geoff Perry menguraikan tren dan tantangan dalam dunia bisnis, masyarakat, dan pendidikan bisnis, terutama terkait dampak pandemi Covid-19. Ia menyoroti bahwa walaupun situasi akan berubah, pandemi ini sebenarnya lebih mempercepat terjadinya perubahan-perubahan yang telah ada sebelumnya.
Beberapa isu utama pada tahun 2023 yang menjadi sorotan meliputi dampak pandemi Covid-19, perubahan iklim, ketahanan pangan, kemiskinan, tantangan geopolitik seperti konflik dan perbedaan antara otoritarianisme dan demokrasi, serta ketergantungan pada rantai pasok. Selain itu, Geoff Perry juga membahas tren dalam hal demografi, urbanisasi, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), perubahan dalam struktur bisnis dan produk, serta peran penting adaptasi dalam bisnis global yang semakin terhubung.
Geoff Perry menyoroti pentingnya keterampilan adaptabilitas, keterampilan sosial dan emosional, serta kemampuan untuk berpikir kritis dan menyelesaikan masalah kompleks bagi para mahasiswa sebagai persiapan untuk dunia kerja yang semakin kompleks dan berubah-ubah.
Bayu, dalam penutupannya, berharap bahwa melalui program IVC SBM ITB 2023, mahasiswa dari berbagai belahan dunia dapat bekerja sama dalam inovasi sosial dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, Program IVC SBM ITB 2023 menjadi wadah penting bagi para mahasiswa untuk memahami dinamika bisnis di Asia dan tantangan keberlanjutannya, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks di dunia kerja.