Keberlanjutan bukan hanya tentang memahami definisi, tetapi juga tentang memahami implikasinya yang mendalam. Bagi Michael Fox, Founding Partner dan Chief Rainmaker Corporate Whisperer Ventures, keberlanjutan dalam menjalankan bisnis sama artinya dengan akuntabilitas, mencerminkan bagaimana bisnis memperlakukan orang-orang, pelanggan, dan lingkungan.

Fox, membawakan tema “Keberlanjutan dalam Praktik Bisnis: Pengalaman di Perusahaan Internasional” tersebut saat mengisi kuliah tamu tentang Sistem Manajemen Lingkungan (EMS) untuk mahasiswa tahun kedua kelas International Business Sarjana Manajemen SBM ITB, pada Kamis (20/7).

Fox mendorong pelaku bisnis untuk mengambil keputusan-keputusan nyata, bukan mengandalkan ukuran-ukuran sembarangan. Hal itu berguna untuk menghindari greenwashing, yaitu praktik di mana perusahaan dengan tidak jujur mengklaim berwawasan lingkungan.

Sepanjang kuliah, Michael Fox melibatkan mahasiswa dengan metode pengajaran yang unik,
yaitu dengan bercerita tentang pengalaman nyata perusahaan-perusahaan. Dengan
menyajikan kasus-kasus nyata, dia ingin memperkenalkan pola pikir kritis dalam benak para mahasiswa, mendorong mereka untuk merangkul keberlanjutan dan akuntabilitas
sebagai komponen integral dari praktik bisnis yang sukses.

Fox juga memuji potensi Indonesia dalam bidang keberlanjutan dan mendorong para mahasiswa untuk mengambil posisi unik mereka. Dia berkomentar, Indonesia memiliki potensi besar karena alamnya belum terlalu rusak.

“Anda harus belajar dari negara-negara lain. Anda seperti papan tulis, Anda dapat menunjukkan kepada dunia bagaimana hal tersebut seharusnya dilakukan,” kata Fox.

Fox menekankan pentingnya mengintegrasikan keberlanjutan dalam pendidikan bisnis. Ketika ditanya tentang pentingnya mahasiswa mempelajari keberlanjutan, dia menjawab dengan keyakinan, dalam permainan panjang, pelajaran-pelajaran ini akan mengakar dan menjadi nilai-nilai dalam diri para pengusaha masa depan sehingga mereka akan memiliki sikap yang tepat untuk melakukan bisnis secara bertanggung jawab.

Para mahasiswa diberi kesadaran mendalam bahwa keberlanjutan bukan sekadar isu yang sedang tren, melainkan sikap dasar bisnis yang fundamental. Ini melampaui batas margin keuntungan dan mencerminkan nilai-nilai inti dalam memperlakukan orang-orang, pelanggan, dan lingkungan secara etis dan bertanggung jawab.

Kuliah tamu dari Michael Fox menjadi tambahan berharga dalam kurikulum Program Bisnis Internasional, selaras dengan komitmen SBM ITB untuk memberikan pendidikan yang komprehensif dan berpandangan masa depan bagi para mahasiswa. Dengan menghadirkan profesional terampil seperti Mr. Fox untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya, ITB terus mengokohkan posisinya sebagai “MIT” dari Indonesia, menumbuhkan budaya keunggulan dan inovasi dalam pendidikan bisnis.

Kuliah yang mengasyikkan ini tentunya telah memotivasi mahasiswa untuk mengintegrasikan praktik berkelanjutan dalam upaya masa depan mereka, memastikan mereka menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan berpengaruh yang dapat mendorong perubahan positif dalam lanskap bisnis global. Saat para mahasiswa meninggalkan pengalaman berharga ini, mereka membawa bukan hanya pengetahuan tentang keberlanjutan, tetapi juga tekad untuk membuat perbedaan dalam dunia bisnis, dipandu oleh filosofi yang dibagikan oleh Michael Fox: “Bukan kenapa. Tapi kenapa tidak?”

Mr Fox membawakan tema “Keberlanjutan dalam Praktik Bisnis: Pengalaman di Perusahaan Internasional” saat mengisi kuliah tamu tentang Sistem Manajemen Lingkungan (EMS) untuk mahasiswa tahun kedua kelas International Business Sarjana Manajemen
Kontributor: Qanita Aisya MuhaliInternasional Bisnis 2024