SBM ITB sukses menggelar pembelajaran asinkronus bertajuk “Indonesia Corporate Renewable Procurement Executive Education 2023.” Bekerjasama Rocky Mountain Institute, organisasi non-pemerintah yang berpusat di Colorado, Amerika Serikat, CRP bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia Indonesia agar siap dalam menghadapi transformasi energi ke arah energi terbarukan.
“Kami mendapatkan ilmu pengetahuan baik secara praktis dan teoritis serta wawasan dan jaringan pertemanan baru yang sangat bermanfaat sebagai bekal kami dalam menghadapi industri atau pun bisnis di renewable energy ini,” kata Tantiono Sujono, Senior Manager Mitsubishi HC Capital and Finance Indonesia, peserta CRP batch 1, pada Kamis (5/10).
Sebanyak 50 peserta terlibat dalam acara yang berlangsung bertahap antara Agustus hingga Desember 2023. Mereka akan membedah dan memahami seluk-beluk teknis manajerial perusahaan pada isu energi baru terbarukan, khususnya bagian pengadaan, dari para pakar dan praktisi.
Pakar dan praktisi tersebut berasal dari para pengajar SBM ITB dan eksternal. Mereka di antaranya Director of Center for Policy and Public Management SBM ITB, Yudo Anggoro, Ph.D., Mantan Gubernur Indonesia untuk OPEC; Dr. Widhyawan Prawiraatmadja, Director of Big Data Analysis and Social Simulation Laboratory, Dr. Manahan Parlindungan Saragih Siallagan, Peraih Best Presenter Pada Seminar Internasional; Dr. Ir. Aries Faisal Firman, serta Akademisi Manajemen Keuangan Senior Dr. Ir. Subiakto Sukarno, MBA.
Sejumlah pakar eksternal juga turut memaparkan materi. Di antaranya Sonny Keraf, Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Persatuan Nasional; Lucia Karina, Public Affairs, Communications, and Sustainability Director for Indonesia and PNG at Coca-Cola Europacific Partners; Djoko Prasetyo, Indonesia National Committee Conseil International des Grands Reseaux Electriques (CIGRE); Darmawan Prasojo, Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara; Fabby Tumiwa, Executive Director at Institute Essential Services Reform (IESR); Nisriyanto, President and CEO Supreme Energy; Dr Socrates Rudy Sirait, Senior Investment Executives; Lamtiura Hutabarat, Praktisi Investasi dari International Finance Corporation; Mada Ayu Habsari, Deputy Chairman Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI); dan Stephanus Milyas Wardana, Vice President Airport Engineering Development PT Angkasa Pura II.
CRP terbagi ke dalam 4 bagian modul. Modul pertama adalah pengenalan isu global mengenai perubahan iklim. Modul kedua berisikan pembentukan perjanjian pembelian energi. Modul ketiga adalah mengenai investasi langsung aset terbarukan. Terakhir adalah modul permodalan, akses perbankan dan peningkatan skala. Modul ini diharapkan dapat melengkapi pemahaman mengenai peran serta pengaruh keuangan dalam struktur permodalan agar dapat mencapai skala yang tepat dalam transisi energi.
“Ini kursus yang direkomendasikan untuk mempelajari pengetahuan dasar mengenai energi terbarukan secara umum dan lanskap terkini di Indonesia. Para pembicara tidak hanya berwawasan luas, namun juga memberikan pandangan yang utuh agar kita dapat memahami permasalahan ini dengan lebih baik,” kata Satridia Juliandini, Vice President Bank Mandiri.
Selain pemaparan kurikulum dalam modul, terdapat sesi berbagi pengalaman bisnis dari berbagai sudut pandang. Contohnya adalah diskusi mengenai kemungkinan penggunaan energi nuklir sebagai salah satu alternatif penghasil energi. Indonesia perlu mempertimbangkan kapabilitas dan kapasitas infrastruktur berikut sumber daya manusia nuklir, mengingat besarnya paparan risiko penggunaan nuklir.