SBM ITB melaksanakan kick-off meeting program Global Project Based Learning (gPBL) 2024 di Gedung MBA ITB pada Selasa (27/2). Program kerjasama antara SBM ITB dan Shibaura Institute of Technology (SIT) Jepang, ini merupakan program bersama dua kampus, yang mengumpulkan sejumlah mahasiswa untuk mendalami perusahaan rintisan dan memecahkan masalah yang dihadapi.
Ketua Kelompok Studi Pengambilan Keputusan dan Negosiasi Strategis dari SBM ITB Pri Hermawan, dalam sambutannya mengatakan program ini telah dimulai sejak tahun 2018. Pri mengaku sangat senang karena acara ini dapat berlanjut hingga saat ini.
“Saat ini ada lebih dari 60 mahasiswa dari Jepang dan Indonesia yang terlibat dalam program, jadi saya harap, kalian bisa menikmatinya,” kata Pri dalam sambutannya.
Profesor Shibaura, Manabu Ichikawa mengatakan bahwa mahasiswa peserta program bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dimiliki oleh klien dalam program, yaitu perusahaan rintisan. Ia mendorong pelajar Jepang untuk belajar tentang budaya Indonesia dan juga menekankan kerja tim dalam proyek ini.
“Mahasiswa Jepang bisa meminta bantuan mahasiswa Indonesia untuk lebih memahami klien,” kata Manabu.
Program ini sendiri bertujuan untuk memperkaya siswa dengan pengalaman kasus bisnis pada dunia nyata. Mahasiswa wajib melakukan penelitian, menemukan permasalahan, dan mengembangkan solusi yang dibutuhkan perusahaan rintisan. Sebelum program dimulai, para mahasiswa sudah diminta membangun kerja sama tim dengan berdiskusi jarak jauh dari negara mereka masing-masing.
ahun ini gPBL bekerjasama dengan beberapa perusahaan start-up seperti Nyampih, Paxel, Selasar Kampus, dan Sugar Souvenir. Perusahaan start-up ini sebagian besar bernaung di bawah ITB Technopark atau The Greater Hub, program inkubator di bawah ITB. Start-up ini akan menjadi tempat belajar bagi peserta gPBL untuk mengetahui lebih jauh lanskap bisnis Indonesia dan permasalahan yang dihadapi ke depan.
Program ini akan diadakan dua kali, di Indonesia dan Jepang. Acara di Jepang akan berlangsung di SIT sekitar bulan Agustus atau September 2024. Sedangkan di Indonesia akan berakhir pada tanggal 6 Maret 2024. Selama proyek ini, siswa diharapkan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan di start-up yang ditugaskan dan mengembangkan solusi berdasarkan masalah yang mereka hadapi.