Pada jumat, 8 maret 2024, Ikatan Alumni Sains Manajemen menggelar acara talk show yang membahas mengenai pembuatan paper, yang menghadirkan 3 pembicara dari alumni Sain manajemen. Dari sisi DSM atau Doctoral Sains Manejemen diwakilkan oleh Dr. Daniel Karim S.IP. M.M dan Dr. Veronica Afridita, alumni 2019. Sedangkan dari MSM Magister Sains Manejemen diwakilkan oleh Carrisa Tibia Walidayni S.Bns MSM, Alumni 2021. Acara ini berdiskusi mengenai cara pembuatan paper berdasarkan prespektif masing masing pembicara. Mereka membagikan bagaimana tips dan trick yang mereka lakukan saat membuat sebuah paper. Seperti yang kita ketahui, anak sains manajemen merupakan “pencetak paper” di SBM. hal tersebut dikarenakan, berbeda dengan program studi lainnya di SBM ITB, DSM dan MSM merupakan program studi yang berfokus pada publikasi dan kepenulisan. Sejak awal masukpun, baik MSM dan DSM sudah sangat familiar dengan paper dan publikasi, sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan sudut pandang baru baik kepada anak MSM dan DSM maupun terhadap calon mahasiswa MSM dan DSM ini. Acara ini dimodetorin oleh ketua ikatan alumni sains manajemen, yaitu Dr. Adrian Ariatin, S.Sn M.B.A.
Dr. Veronica Afridita mengenang perjalanannya dalam dunia akademik. Dia tenggelam dalam berbagai makalah ilmiah yang menarik minatnya. Dia dengan teliti memilih bacaan tambahan yang erat kaitannya dengan topik yang disukai.
Merefleksikan pengalaman akademiknya, apabila dihitung, paper yang sudah dibaca Veronica lebih dari 100. Menurut Veronica, apabila tidak banyak membaca paper, maka dia sendiri yang akan kesulitan ketika tiba saatnya dia menulis paper.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, ya harus dibaca papernya,” ujar Veronica
Menurut Carrisa Tibia Walidayni S.Bns, MSM, selama belajar di MSM SBM ITB penting untuk berbagi ilmu dengan rekan-rekan. Carrisa beranggapan teman-teman angkatannya memiliki peran dalam kesuksesannya. Ia menceritakan bagaimana pada masa tersebut mereka berkumpul dan juga mengerjakan tugas bersama-sama.
Sementara menurut Dr. Daniel Karim, kegemarannya dalam membaca cerita fiksi seperti komik atau novel fiksi membantu dirinya dalam menyusun paper.
“Menurut dosen saya, Bapak Anggara Wisesa, yang juga merupakan Ketua Program Studi Sains Manajemen, Ketua Program Studi Sains Manajemen Anggara Wisesa mengatakan banyak orang malas membaca karena tidak paham apa yang sedang dibaca. Sangat penting untuk mengatasi masalah ini dengan membuka kamus, terutama saat berhadapan dengan makalah yang ditulis dalam bahasa asing. Praktik ini tidak hanya memfasilitasi pemahaman, tetapi juga membantu memperluas perspektif seseorang dan mendalami wawasannya tentang materi yang sedang dibahas.”