Dalam digitalisasi yang serba cepat ini, inovasi menjadi kunci utama untuk mengatasi berbagai masalah serta meningkatkan keterlibatan. Ilsa Savitri, Associate Consultant di Momenta Indonesia, perusahaan pelopor dalam pelatihan inovasi, mengatakan, “inovasi tidak terjadi secara instan”. 

Inovasi menurut Ilsa dimulai dari ide, yang kemudian terus dievaluasi dan dikembangkan untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Ilsa juga menekankan pentingnya memegang tiga nilai inti dalam berinovasi: Grace, Curiosity, dan Proactivity

“Jangan pernah malu ketika bertanya. Jangan khawatir akan merepotkan orang lain karena pertanyaan Anda bisa jadi pengetahuan baru bagi banyak orang,” kata Ilsa saat mengisi seminar di Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung pada Jumat (1/6).  

Menurut Ilsa, inovasi tidaklah eksklusif. Setiap individu yang memiliki kemampuan dan cara berpikir yang tepat berhak untuk menjadi inovator. 

Ilsa memaparkan metode untuk mengembangkan kemampuan sebagai inovator. Dimulai dari mengidentifikasi dan memahami masalah yang dihadapi banyak orang. Ideation sangat krusial dalam memberikan solusi. Dimulai dengan langkah kecil, dan secara bertahap perbesar upaya penyelasaian masalahnya.

Proses eksperimen terhadap solusi yang diriset menjadi langkah selanjutnya. Penting mendapatkan umpan balik sebanyak mungkin dan memastikan solusi tersebut sesuai dengan kebutuhan target audiens.

“Carilah dukungan untuk mempresentasikan ide Anda. Ingatlah untuk selalu menegaskan masalah yang diatasi oleh solusi Anda, bagaimana solusi itu bermanfaat bagi lingkungan, dan nilai apa yang Anda bawa,” tutup Ilsa.

Inovasi, seperti yang diungkapkan oleh Ilsa, adalah disiplin penerapan ide yang menyelesaikan masalah dengan cara baru untuk menciptakan nilai. Ia mendorong semua hadirin untuk berani berinovasi demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di masa depan.

Kontributor: Hansen Marciano, Management 2025