Sebanyak delapan kelompok mahasiswa yang terdiri dari 41 mahasiswa manajemen SBM ITB, termasuk satu mahasiswa asing dari Spanyol, menggali potensi pariwisata Kelurahan Cisurupan, khususnya destinasi wisata Sein Farm dan Wetland Park.
Selanjutnya mereka mempresentasi ide kreatifnya mengembangkan potensi wisata tersebut di hadapan Pemerintah Kota Bandung, di Bandung Creative Hub pada Kamis (6/6).
“Alhamdulillah, pada hari ini kita akan melaksanakan proses akhir dari belajar siswa dalam rangka mata kuliah Hospitality and Tourism Marketing,” ucap Kepala Bidang Pariwisata Kota Bandung, Yayah Sumiati.
Kepala Bidang Pengendalian Daya Rusak Air, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung, Dini Dianawati, sangat antusias terhadap ide-ide mahasiswa. Dia berharap mahasiswa SBM bisa berkontribusi aktif untuk pembangun di Kota Bandung.
“Ide sudah bagus, tapi ayo kita berkolaborasi lebih lanjut,” kata Dini.
Presentasi ini merupakan bagian dari ujian akhir mata kuliah Hospitality and Tourism Marketing. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata dari SBM ITB dalam mengimplementasikan konsep dan praktik pemasaran pariwisata, serta mengembangkan penta-helix pariwisata yang melibatkan akademisi, pemerintah, komunitas, pelaku bisnis, dan media dalam upaya memajukan pariwisata.
“Tugas ini dikerjakan selama satu semester penuh, dimulai dengan field trip dan observasi ke Kelurahan Cisurupan sebagai langkah awal,” kata Ilma Aulia Zaim, PhD, dosen pengampu mata kuliah Hospitality and Tourism Marketing.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan penelitian lapangan untuk memahami kondisi dan potensi pariwisata setempat. Selama satu semester, mahasiswa mengembangkan berbagai strategi pemasaran yang inovatif dan berkelanjutan.
“Mereka menghasilkan ide pemasaran yang mencakup aspek-aspek seperti branding, promosi, pengelolaan destinasi, dan keterlibatan komunitas,” kata Ilma.
Ilma menambahkan bahwa melalui proyek ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya belajar secara teoritis tetapi juga mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks nyata, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pariwisata lokal. Dalam program ini, SBM ITB bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Kelurahan Cisurupan, serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Hasil dari proyek ini diharapkan dapat memberikan masukan berharga bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, serta instansi terkait lainnya, dalam upaya memajukan pariwisata di Kelurahan Cisurupan.
Kelurahan Cisurupan memiliki potensi yang sangat besar yang belum sepenuhnya dikenal oleh masyarakat luas. Dengan beragam daya tarik unik seperti Sein Farm dan Wetland Park, kawasan ini memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi unggulan di Kota Bandung. Oleh karena itu, peran mahasiswa SBM ITB menjadi sangat penting dalam memberikan ide-ide kreatif dan masukan yang konstruktif.
Perwakilan Pokdarwis Cisurupan, Dasep Rizal Alfandi, berharap melalui kegiatan ini dapat mendorong keberjalanan pariwisata di wilayah Cisurupan. Dasep berharap pemaparan mahasiswa SBM ITB bisa ditindaklanjuti.
“Harapan saya, selain untuk tugas kuliah, presentasi ini mudah-mudahan ke depannya juga bisa ditindaklanjuti ke pihak-pihak terkait,” kata Dasep.
Mahasiswa asal Spanyol, Cristobal Beetz Sanclemente, merasa sangat senang bisa terlibat dalam program ini yang membantunya untuk lebih memahami budaya, tradisi, serta kehidupan di Bandung.
“Dengan mengikuti mata kuliah ini, saya belajar lebih banyak tentang budaya, tradisi, menjelajahi kota, Taman Cisurupan, dan Sein Farm,” ucap Cristobal. “Ini sangat membantu saya untuk menyesuaikan diri dengan Bandung, mencintainya lebih lagi, dan menjadi bagian dari gaya hidup Sunda. Saya sangat bersyukur atas kursus ini karena memberikan pengalaman tambahan selama waktu saya di Indonesia.”