Tiga mahasiswa ITB meraih posisi runner-up di ajang internasional, P&G PEAKathon 2023, yang diadakan di Singapura. Kemenangan ini tidak hanya mengharumkan nama almamater, tetapi juga membawa kebanggaan bagi Indonesia di kancah internasional.
Ketiga mahasiswa yang tergabung dalam Tim CEK terdiri dari Eli Sulistyowati (Management, 2024), Kinanti Wening Asih (Information Systems and Technology, 2021), dan Clara Alrosa Fernanda Sinaga (Information Systems and Technology, 2021). Keberhasilan mereka tidak lepas dari latar belakang pendidikan yang beragam, yang memberikan berbagai perspektif dan pendekatan dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi.
“Kami bisa bekerja sama dengan baik karena kami berasal dari jurusan yang berbeda-beda. Perspektif dan perhatian kami terhadap masalah pun berbeda. Clara lebih fokus pada aspek teknis, saya lebih ke pemasaran, sedangkan Kinanti lebih ke desain dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga ia sangat kritis,” ujar Eli, mahasiswa Sekolah Bisnis Manajemen ITB.
PEAKathon merupakan acara tahunan yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari berbagai negara untuk memecahkan masalah nyata yang dihadapi oleh perusahaan Procter & Gamble (P&G). Kompetisi ini menguji kemampuan peserta dalam strategi bisnis serta kemampuan analisis dan pemecahan masalah terhadap merek-merek terkemuka.
Dalam presentasi final di Kantor Pusat P&G di Singapura, tim CEK mengambil pendekatan inovatif dengan mengkaji brand Gillette dari Procter & Gamble. Mereka menciptakan solusi yang diberi nama “The Sharper is Better,” sebuah kampanye yang bertujuan untuk mengubah persepsi konsumen terhadap produk Gillette dan mendorong mereka untuk beralih ke varian yang lebih premium. Tim ini juga menggunakan pendekatan Neuroscience Marketing untuk menyampaikan pesan secara lebih efektif, menyentuh sisi emosional dan rasional konsumen.
“Tantangan kami selama kompetisi adalah mengatur waktu dengan baik antara tugas kuliah dan persiapan kompetisi,” ungkap Eli. “Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan. Kami memanfaatkan waktu luang di antara jadwal kuliah untuk berdiskusi dengan mentor kami, saling memberi dukungan, dan mengembangkan solusi yang komprehensif.”
Eli memberikan pesan kepada mahasiswa yang akan mengikuti kompetisi serupa, menekankan pentingnya persiapan yang matang dan pemahaman mendalam terhadap tantangan yang dihadapi, serta kemampuan untuk mengkomunikasikan solusi dengan jelas dan persuasif. Keberhasilan mereka dalam kompetisi ini menjadi bukti nyata bahwa dedikasi dan latihan yang terus-menerus dapat menghasilkan prestasi yang gemilang di tingkat internasional.