dua mahasiswa ITB, Gabriela Rehuli Servitya Ginting dari SBM ITB serta Regina Marvala dari Fakultas Teknologi Industri (FTI ITB), telah mencetak sejarah dengan memenangkan UFLL (Unilever Future Leaders’ League) Global Round 2024. Bersama Sekar Kinanti dari Fakultas Teknologi Industri UGM, mereka menunjukkan bakat dan kreativitas luar biasa, mengangkat nama Indonesia di panggung global
UFLL Global Round 2024, yang diselenggarakan oleh Unilever adalah ajang bergengsi yang menguji kemampuan peserta dalam merancang solusi bisnis yang terintegrasi untuk produk global. Kali ini, tantangan yang dihadapi adalah merancang strategi end-to-end untuk meningkatkan penetrasi produk mayones Filipina, Lady’s Choice, ke pasar ritel besar di luar negeri, dengan fokus khusus pada pasar Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab (UEA).
Tantangan ini menuntut peserta untuk tidak hanya memikirkan strategi pemasaran, tetapi juga aspek teknis seperti ekspor-impor dan supply chain. Salah satu pilar utama strategi tim adalah benchmarking dan menjadikan perusahaan sukses sebelumnya sebagai partner potensial.
“Kami melihat perusahaan-perusahaan seperti Jollibee dan Heinz sebagai contoh sukses di pasar yang kami targetkan. Kami tidak hanya menganggap mereka sebagai kompetitor, tetapi juga sebagai potensi mitra,” jelas Gabriela ketika ditemui pada Rabu (24/7).
Selama proses pengembangan solusi, tim sering kali mengalami kebingungan dan merasa bahwa solusi mereka belum sepenuhnya menjawab tantangan. Beberapa kali mereka merasa solusi kami kurang memadai dan harus dirombak.
“Namun, dukungan dari alumni UFLL sebelumnya sangat membantu kami memahami apa yang harus diperbaiki,” tambah Gabriela.
Selain itu, tim menerima feedback berharga dari seorang profesional Filipina yang bekerja di Indonesia. Feedback ini memberikan sudut pandang yang sangat berguna karena pemahaman pasar yang relevan dengan target mereka. Insight yang diberikan sangat membantu tim dalam menyempurnakan solusi yang dikembangkan.
Menghadapi peserta lain yang lebih berpengalaman dan latar belakang yang kuat, tim ini awalnya merasa tertekan. Namun, mereka mengubah mindset dari berusaha untuk mengalahkan menjadi melihat kompetisi sebagai kesempatan untuk belajar dan memperluas jaringan.
“Kami mulai melihat kompetisi ini sebagai peluang untuk membuka kesempatan baru dan belajar dari peserta lain yang luar biasa,” ujar Gabriela.
Keberhasilan mereka juga didorong oleh metode presentasi yang kreatif. Tim membuat replika TV dengan memanfaatkan bahan seadanya untuk menarik perhatian juri.
“Presentasi kami dianggap sangat kreatif dan efektif dalam menyampaikan ide dengan cara yang menarik.”
Sebagai peserta termuda di antara 19 negara, tim ini sangat bangga dapat membawa nama Indonesia ke tingkat global.
“Kami adalah partisipan termuda, tetapi kemenangan ini membuktikan bahwa Indonesia juga bisa bersaing di tingkat global,” kata mereka.
Mereka pun akan melanjutkan perjalanan mereka dengan mengikuti global immersion program, sebuah kesempatan untuk memperluas jaringan dan mendapatkan pengalaman internasional yang berharga. Gabriela menutup wawancara dengan pesan inspiratif.
“Just explore and delve deep into what truly excites you. Once you’ve found your passion, focus on it and become an expert in your field.”
Keberhasilan tim ITB di UFLL Global Round 2024 menunjukkan bahwa dengan tekad dan dedikasi, batasan hanyalah sebuah ilusi, dan setiap tantangan bisa diubah menjadi peluang.