Peran sektor perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin signifikan, terutama melalui pemberian kredit ke berbagai sektor. Namun demikian, kredit dapat menjadi masalah hukum jika tidak dikelola dengan baik.
“Kredit bisa bermasalah jika ada pihak yang mempermasalahkannya,” kata Erna Sari, Vice President of PT Bank Mandiri Tbk, saat mengisi kuliah tamu Master of Business Administration (MBA) di SBM ITB pada Sabtu (27/7).
Dalam kelas tersebut, Erna berbagi wawasan tentang pentingnya regulasi dan kebijakan kredit dalam sektor perbankan. Ia menekankan pentingnya analisis yang akurat dalam proses pemberian kredit. Ia juga menyoroti pentingnya prinsip kehati-hatian dan diversifikasi risiko untuk mencegah ketergantungan bank pada satu sektor tertentu yang berisiko tinggi.
Bank Mandiri, kata Erna, selama ini melakukan analisis keuangan yang komprehensif dalam menentukan kredibilitas nasabah. Proses ini melibatkan penilaian laporan keuangan, rasio keuangan, prospek usaha, kinerja usaha, dan kemampuan bayar debitur.
“Analisis ini penting untuk memastikan bahwa kredit yang diberikan dapat dikembalikan tepat waktu,” jelas Erna.
Analisis risiko juga diterapkan dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang dirancang untuk memfasilitasi akses kredit bagi UMKM dengan bunga yang disubsidi oleh pemerintah. Bank tetap melakukan penilaian risiko yang ketat, termasuk menilai pengalaman usaha dan laporan keuangan.
“Program ini membantu UMKM mendapatkan pembiayaan dengan beban bunga yang lebih ringan,” ujarnya.
Kini, kata Erna, perbankan juga turut menghadapi tantangan seperti penyalahgunaan dana kredit untuk judi online. Untuk mengantisipasi risiko tersebut, bank melakukan pengawasan kredit mikro yang melibatkan pemantauan ketat oleh pegawai lokal.
Kredit mikro sering kali dikenakan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan kredit lainnya, sebagai kompensasi atas risiko yang lebih besar terkait dengan ketidakpastian dalam pengembalian dana. Risiko ini diperburuk oleh faktor-faktor seperti penyalahgunaan dana untuk judi online, yang dapat mempengaruhi kemampuan nasabah untuk membayar kembali pinjaman.
Erna mengajak para mahasiswa untuk terus berinovasi dan melakukan penelitian di sektor perbankan. Ia mendorong generasi muda untuk aktif berkontribusi dalam pengembangan sektor ini, yang merupakan tulang punggung ekonomi nasional.
“Sektor perbankan selalu menarik karena data yang eksak dan akurat, diunggah oleh OJK secara berkala, membuatnya mudah untuk dianalisis,” katanya.