Dalam bisnis modern, pemimpin mesti beralih dari transitional leadership menuju kolaborasi. Kemampuan membangun naratif sangatlah penting, mirip dengan yang sering dilakukan mahasiswa Harvard University untuk menciptakan narasi yang sukses diikuti dunia. 

Demikian disampaikan Syauqi Robbani,  alumni Harvard University,  Founder dan Chairman Edelweiss Hospital, Kreativa Global School, serta CEO CAN Investment,  saat mengisi kuliah umum di SBM ITB pada Senin (19/8).  

Menurut Syauqi, Jawa Barat punya potensi yang cukup besar. Populasinya 48 juta jiwa. Namun, tingginya angka pengangguran menjadi tantangan yang harus dihadapi. Syauqi mengingatkan pentingnya memahami makroekonomi untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.

Syauqi menjelaskan bahwa pemimpin harus adaptif terhadap berbaga isu seperti politik, dinamika kekuasaan, keyakinan, dan kepentingan yang bertentangan. Tantangan ini seringkali lebih kompleks daripada masalah teknis. Tantangan ini membutuhkan perubahan dalam nilai, keyakinan, peran, dan pendekatan. 

“Bagaimana saya bisa membuat sistem yang bisa menyelesaikan masalah? Siapa pemangku kepentingannya? Siapa yang memiliki kekuasaan? Apa keyakinan organisasi?” ujar Syauqi, menekankan pentingnya kolaborasi dan keterlibatan seluruh pihak terkait.

Dalam pandangannya, ketakutan sering kali lebih kuat daripada tujuan dan sasaran. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin untuk tidak hanya memecahkan masalah teknis, tetapi juga menangani masalah dan adaptif dengan pendekatan yang lebih kolaboratif dan inovatif. 

Kontributor: Batari Citra, MBA ENTRE 2023