SBM ITB mengadakan SBM ITB Industry Appreciation Luncheon 2024 yang diselenggarakan di The Westin Jakarta. Acara ini adalah wujud ungkapan terima kasih kepada para mitra industri yang telah mendukung program ini. Acara ini juga menjadi wadah untuk memperkenalkan perubahan kurikulum dan inovasi dalam pembelajaran, seperti mata kuliah baru yang dinamakan Industry Based Learning, yang bertujuan untuk lebih mendekatkan dunia pendidikan dengan kebutuhan industri.
Dalam dunia pendidikan tinggi, khususnya pada program Master of Business Administration (MBA), kolaborasi dengan industri merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan bisnis nyata. Program MBA ITB, baik di kampus Bandung maupun Jakarta, telah menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai mitra industri. Kolaborasi ini diwujudkan melalui penyelenggaraan kelas in-house MBA di fasilitas mitra dan konsistensi pengiriman karya siswa untuk mengikuti program tersebut.
Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh Dr. Yos Sunitiyoso, Ketua Program Studi MBA SBM ITB Jakarta, yang memaparkan pembaruan kurikulum MBA ITB In-House Program. Dalam pembaruan tersebut, jumlah SKS yang harus diambil oleh mahasiswa meningkat dari 36 SKS menjadi 54 SKS, menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan industri.
Pembaruan kurikulum ini mencakup dua bentuk utama, yaitu Tailor-Made Curriculum yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mitra industri. Pertama, terdapat kurikulum untuk MBA Program yang terdiri dari 18 mata kuliah dan 5 pilihan major, yaitu Business Leadership, Sustainability, Energy Management, Strategic Management, dan Investment. Setiap peserta minimum harus berjumlah 30 orang dengan biaya per peserta sebesar IDR 140 juta.
Selain itu, Dr. Yos juga menekankan pentingnya program ini dalam memberikan fleksibilitas kepada mitra perusahaan untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan industri mereka. Program ini menawarkan kegiatan-kegiatan tambahan seperti pameran dan kunjungan ke perusahaan, yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa. Pendaftaran untuk program ini akan dibuka mulai September 2024, dengan intake pertama pada Februari 2025.
Program ini juga dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek industri yang relevan, memperkuat keterampilan praktis mereka, dan membangun jaringan profesional yang kuat melalui berbagai aktivitas yang diselenggarakan sepanjang program.
Kemudian, Direktur MBA SBM ITB Kampus Bandung, Dr. Sylviana Maya Damayanti, memperkenalkan mata kuliah baru di MBA SBM ITB yang bernama Industry Based Learning (IBL). Mata kuliah ini dirancang untuk mendekatkan mahasiswa dengan dunia industri melalui pemahaman langsung terhadap masalah-masalah nyata yang dihadapi perusahaan.
Dr. Sylviana menjelaskan bahwa mata kuliah IBL bertujuan untuk memberikan wawasan dunia nyata kepada mahasiswa, memungkinkan mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan akademis dalam konteks praktis. Mata kuliah ini juga diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa secara lebih matang agar dapat bekerja sesuai dengan bidang dan major yang mereka pilih, dengan harapan lulusan dari program ini mampu menempati posisi lebih tinggi dari sekadar Management Trainee.
Selain itu, dalam kurikulum SBM ITB, ada kebijakan minimal dua dosen tamu per mata kuliah untuk memberikan eksposur yang lebih luas kepada mahasiswa. program ini juga melibatkan beberapa mitra industri ternama, seperti Grant Thornton Indonesia, Heinz ABC Indonesia, PT Berdikari, Olam Indonesia (OFI), Feedloop Ai, dan Telkom Corporate University at PT Telkom Indonesia yang akan berperan sebagai pengajar tamu dalam mata kuliah ini. Dengan beragam topik dan studi kasus yang didiskusikan, IBL memberikan kesempatan unik bagi mahasiswa untuk memahami dinamika industri secara mendalam.
Mata kuliah IBL ini akan dimulai pada September 2024 dan berlangsung hingga Desember 2024, dengan salah satu keunikan MBA SBM ITB yang terletak pada metode diskusi studi kasus yang intensif. Melalui pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi juga mengembangkan keterampilan problem-solving yang relevan dengan kebutuhan industri.
Dr. Sylviana juga mengajak perwakilan industri yang hadir untuk terlibat dalam program ini, baik sebagai dosen tamu maupun dalam kerja sama lainnya, guna memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dan sekaligus membantu perusahaan dalam menemukan talenta yang tepat.
Setelah sesi pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi penghargaan yang dibagi menjadi dua kategori penghargaan. Kategori pertama, Top 3 Master Class, diberikan kepada tiga perusahaan yang menunjukkan kinerja terbaik dalam program Master Class. Penghargaan ini diterima oleh Bukit Asam, Pertamina EP, dan Borneo Indobara, dan diserahkan langsung oleh Ketua Program Studi MBA SBM ITB Kampus Bandung, Dr. Sylviana Maya Damayanti.
Kategori kedua adalah The Most Unwavering Support, yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menunjukkan dukungan konsisten dan berkelanjutan terhadap program MBA SBM ITB. Penghargaan ini diberikan kepada Hutama Karya, Jasa Marga, BTPN Syariah, PT Bayan Resources Tbk, PLN, dan PT Kaltim Prima Coal, dan diserahkan oleh Ketua Program Studi MBA SBM ITB Kampus Jakarta Dr. Yos Sunitiyoso.
Tak hanya nama-nama diatas perusahaan lain yang turut hadir pula dalam gelaran ini diantaranya PT KAI, Boeing Indonesia, ASDP Indonesia Ferry, Bio Farma, Blue Bird Group, Samsung, Coca Cola Euro Pasific Partner, MAP, Modena, dan perusahaan mitra SBM lainnya.