Ir. Dzikri Firmansyah Hakam, ST, PgDip, MSc, PhD, adalah dosen di SBM ITB dengan visi besar untuk mendukung dunia mencapai Net Zero Carbon. Dengan latar belakang kuat di bidang Energy Economics, Finance, and Policy.
“Energi, ekonomi, dan Net Zero Carbon adalah isu global yang kompleks. Ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan energi membutuhkan solusi kreatif dan inovatif,” tegasnya.
Awal Mula: Masa Kecil di Bandung & Keterlibatan dalam Organisasi
Dzikri tumbuh besar di Bandung dan menempuh pendidikan di SMPN 2 dan SMAN 3 Bandung. Sejak sekolah, ia sudah dikenal sebagai siswa yang cerdas secara akademik sekaligus aktif dalam berbagai organisasi. Selama masa kuliah, Dzikri menjabat sebagai Ketua Divisi Eksternal di Himpunan Mahasiswa Elektro ITB, Ketua Departemen Advokasi di Majelis Wali Amanat (MWA) Mahasiswa ITB, dan juga Presidium Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Elektro Indonesia (FKHMEI). Pengalaman ini memberikan banyak pelajaran tentang kepemimpinan, kolaborasi, dan advokasi mahasiswa, yang terus ia bawa hingga saat ini.
Karier Profesional: Dari Teknik Elektro Hingga Industri Migas, Listrik, dan Akademik
Meskipun sempat tertarik menjadi dokter, Dzikri akhirnya memilih Teknik Elektro di ITB. Pilihan ini tidak lepas dari keinginan Dzikri menempuh pendidikan di institusi terbaik di Indonesia. Berkat prestasi akademiknya, ia mendapatkan beasiswa ITB yang mendukung studinya di tingkat sarjana.
Setelah lulus, dosen pembimbingnya menawarkan beasiswa S2 di bidang Teknik Elektro serta kesempatan menjadi asisten dosen. Namun, Dzikri memutuskan untuk menempuh jalur lain dengan menerima tawaran bekerja di Halliburton, perusahaan minyak dan gas global. Keputusan ini memberinya kesempatan bekerja di berbagai wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, dan Texas, memperkaya pengetahuan dan pengalamannya di industri energi. Selanjutnya, Dzikri memperluas pengalaman profesionalnya dengan bekerja di sektor listrik di Kementerian ESDM dan PLN, khususnya dalam perencanaan sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi listrik. Ia juga berperan aktif dalam riset di Research Institute serta menjadi Expert di Center of Excellence PLN, dan juga senior lecturer di ITPLN, di mana ia berkontribusi dalam pengembangan teknologi dan solusi untuk kebutuhan energi nasional.
Studi Lanjut: PhD, MSc, dan PgDip di Dundee
Dzikri melanjutkan pendidikannya dengan berbagai beasiswa prestisius. Ia meraih PhD in Energy Economics, Finance, and Policy dari University of Dundee, Skotlandia, dengan dukungan penuh dari LPDP Scholarship yang diberikan oleh pemerintah Indonesia. Penelitiannya berfokus pada kebijakan energi yang mendukung transisi energi berkelanjutan.
Sebelumnya, ia menyelesaikan Master of Science (MSc) in International Oil and Gas Management di University of Dundee dengan beasiswa bergengsi Chevening dari pemerintah Inggris. Selama masa studinya, Dzikri juga berhasil menyelesaikan Postgraduate Diploma (PgDip) in Islamic Economic, Finance, and Banking di Al-Maktoum College, Dundee—setara dengan program master—secara paralel dengan program PhD-nya, berkat beasiswa dari Al-Maktoum College. Selain itu, Dzikri juga memperoleh Diploma Bahasa Arab di Al-Maktoum College, yang juga didukung oleh beasiswa tersebut.
Keberhasilannya dalam studi ditandai dengan penghargaan sebagai Best Student dan pemilihannya sebagai Presiden BEM di Al-Maktoum College, Dundee, Skotlandia.
“Bahasa adalah kunci yang membuka banyak pintu. Dengan mempelajari ilmu, pengetahuan, dan bahasa baru, kita dapat menjalin komunikasi lebih dekat dengan orang-orang dari berbagai negara. Lebih dari itu, kita juga bisa bekerja sama dengan orang-orang di luar sektor normal kita, menciptakan kolaborasi yang lebih luas,” jelasnya.
Rutin Melakukan Riset dan Publikasi di Jurnal Terindeks Scopus
Sebagai bagian dari komitmennya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, Dzikri secara rutin melakukan riset bersama tim riset dan mahasiswa bimbingannya. Ia secara aktif terlibat dalam kolaborasi riset dengan industri dan pemerintah, menghasilkan penelitian yang relevan untuk perkembangan sektor energi dan ekonomi. Dzikri telah mempublikasikan berbagai paper di jurnal-jurnal terindeks Scopus Q1-Q2, memperkuat kontribusinya dalam komunitas akademik global serta memberikan manfaat langsung bagi sektor industri dan kebijakan pemerintah. Dalam tiga tahun terakhir telah dipublikasikan 15 paper di bidang ekonomi energi di jurnal terindeks Scopus Q1-Q2.
Tradisi Keluarga: Pendidik dan Pejuang
Dzikri tidak hanya terinspirasi oleh tradisi keluarganya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pejuang. Keluarga besarnya telah berkontribusi signifikan dalam pendidikan dan pergerakan perjuangan kemerdekaan. Warisan nilai-nilai ini mengajarkan pentingnya dedikasi, pengabdian, dan kontribusi nyata bagi masyarakat. Sebagai bagian dari generasi penerus, Dzikri membawa semangat tersebut dalam kiprah akademiknya, terus berjuang untuk pendidikan yang berkualitas dan riset yang berdampak global.
Panggilan Menjadi Dosen di SBM ITB
Terinspirasi oleh tradisi keluarganya sebagai pendidik dan pejuang, Dzikri memutuskan untuk menjadi dosen di SBM ITB. Ia merasa bahwa menjadi pengajar adalah cara terbaik untuk berbagi ilmu, sekaligus berkontribusi dalam pengembangan riset dan inovasi baru, terutama di sektor energi dan ekonomi yang berkelanjutan.
“Mengajar bukan hanya soal menyampaikan materi, tetapi juga tentang berbagi inspirasi dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia,” kata Dzikri.
Kontribusi Global: Konsultan dan Pembicara Internasional
Di luar dunia akademik, Dzikri juga aktif sebagai konsultan untuk berbagai perusahaan, pemerintah, dan universitas. Ia sering diundang menjadi pembicara di konferensi internasional, seperti ASEAN dan International Association for Energy Economics (IAEE), yang memperkuat posisinya sebagai pakar di bidang energi. Kontribusinya di kancah global memungkinkan Dzikri terus mengikuti perkembangan terkini dan memberikan wawasan yang relevan bagi para mahasiswa.
Impian dan Pesan Dzikri untuk Mahasiswa
Dzikri memiliki impian besar untuk memberikan dampak positif bagi dunia melalui kontribusi akademik dan profesionalnya, baik di level nasional maupun global. Sebagai dosen, ia berkomitmen untuk terus menginspirasi mahasiswa dalam proses belajar mereka.
“Ilmu yang kamu pelajari tidak akan pernah sia-sia. Setiap kegagalan adalah pelajaran berharga. Jangan takut untuk terus belajar dan mencoba—semua itu akan bermanfaat pada waktunya,” pesannya kepada para mahasiswa.