Sebanyak empat belas usaha mikro kecil dan menengah mengikuti Temu Mitra, program kolaborasi antara The Greater Hub SBM ITB dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam acara Program Pendampingan Usaha Mikro Mandiri 2024 di Yogyakarta pada Selasa (8/10). Selama acara, mereka mengikuti sesi workshop dan sharing session yang membahas pentingnya kolaborasi dalam kemitraan.

Empat mitra pembiayaan turut hadir dalam acara ini, yaitu BNI, BRI, BMT Artha Amanah, dan PT Pegadaian. Sementara mitra pemasaran yang datang antara lain, Kanza Busana Muslim, Bara Bakery and Gelato, Hamzah Batik, Jogja Pasaraya, Palka Art Craft, Makutho Solo, dan PT Cerita Kreasi Nusantara. Partisipasi mitra pembiayaan dan pemasaran dalam program ini memberikan kesempatan bagi UMKM untuk mengeksplorasi kolaborasi potensial, baik dari sisi pendanaan maupun pemasaran produk mereka.

Temu Mitra merupakan kelanjutan dari Pendampingan Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro Tahun 2024. Program ini bertujuan mempertemukan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan mitra pembiayaan dan pemasaran untuk mendukung kemandirian usaha mereka. Setelah Yogyakarta, program juga akan digelar di kota lain seperti Semarang, Makassar dan Bandung

“Program Temu Mitra ini diadakan dengan harapan agar usaha mikro dapat lebih mandiri. Tentu saja, kemandirian itu memerlukan akses yang baik ke pembiayaan dan pemasaran, dan program ini bertujuan untuk menjembatani kebutuhan tersebut,” kata Prof. Wawan Dhewanto, perwakilan dari SBM ITB dalam kata sambutannya.  

Sebelumnya, sebanyak 900 UMKM telah mendaftar untuk mengikuti program pendampingan tersebut. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, terpilihlah sekitar 120 UMKM yang mengikuti pendampingan intensif. Pada tahap akhir, dipilih 10 hingga 15 UMKM dari setiap kota untuk mengikuti acara Temu Mitra di kota-kota yang telah ditentukan. Acara ini dirancang agar UMKM yang terlibat dapat bertemu langsung dengan mitra pembiayaan dan pemasaran, membuka peluang untuk menjalin kerja sama yang berpotensi membantu pengembangan usaha mereka.

Selama pendampingan dan acara Temu Mitra, peserta mendapatkan wawasan berharga terkait strategi pengembangan bisnis dan bagaimana memanfaatkan kerja sama dengan pihak-pihak eksternal untuk memperkuat kapasitas usaha mereka. Setiap UMKM bergantian menemui mitra pembiayaan dan pemasaran. Konsep ini memungkinkan diskusi singkat namun padat antara UMKM dan mitra, guna membahas potensi kerja sama yang bisa dijalin. Melalui pertemuan-pertemuan ini, diharapkan tercipta peluang bisnis yang saling menguntungkan dan membantu UMKM berkembang lebih jauh.

Program ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi para pelaku usaha mikro di Indonesia. Dengan akses yang lebih mudah ke mitra pembiayaan dan pemasaran, UMKM diharapkan dapat meningkatkan kapasitas mereka dan mencapai kemandirian usaha yang berkelanjutan. Inisiatif ini juga menunjukkan komitmen kuat dari The Greater Hub dan Kementerian Koperasi dan UKM dalam mendukung perkembangan sektor UMKM di Indonesia.

Semoga program Temu Mitra ini terus menjadi jembatan yang efektif dalam menghubungkan UMKM dengan para mitra yang dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang. Acara ini juga diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam mendukung ekosistem kewirausahaan di Indonesia.

Kontributor: Putri Dzakiyah Suharyono, Kewirausahaan 2025