Agar bisa bertahan dan mempertahankan pasar, perusahaan harus terus beradaptasi terhadap perubahan. Brand mesti tetap relevan seiring perubahan kebutuhan konsumen. 

“Banyaknya pemain baru di pasar dan ekspektasi yang terus berkembang membuat brand manager harus menyesuaikan strategi agar tetap sesuai dengan keinginan konsumen,” kata Prio Ajie, Global Brand Manager Rexona saat mengisi kuliah tamu Brand Management di SBM ITB pada Jumat (19/10). 

Rexona adalah salah satu merek Unilever, perusahaan multinasional FMCG asal Inggris. Di kelas tersebut, Prio yang bertanggung jawab atas branding dan kampanye pemasaran Rexona, membagikan wawasan seputar pengelolaan brand dan strategi menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks.

Ia menguraikan tiga elemen utama dalam menciptakan kampanye brand yang efektif, yaitu audit brand dengan konsep brand power, penggunaan tools 6P untuk analisis pemasaran, dan social listening. Selain itu, penting untuk menenentukan posisi brand (brand positioning) dan perencanaan brand (brand plan) yang mencakup inovasi serta komunikasi yang terintegrasi. 

Menurut Prio Ajie, framework brand power yang mencakup tiga aspek kunci, yaitu makna bagi konsumen, diferensiasi, dan kehadiran brand dalam kehidupan sehari-hari. 

“Sebagai brand owner, pastikan produk Anda memiliki makna bagi konsumen, berbeda dari kompetitor, dan selalu hadir dalam benak serta keseharian konsumen,” tegasnya. “Produk akan dikenal karena keistimewaannya. Bawa keunikan itu ke mana saja dan jangan memiliki dua kepribadian. Tantang diri kalian untuk selalu berbeda dan berani tampil unik di setiap kesempatan.” 

Prio membagikan pengalamannya dalam menjalankan kampanye besar seperti “Rexona Glow For It Fest” bersama grup K-pop (G)I-DLE. Ia menyebut tiga kunci suksesnya, berani bermimpi besar, menjalin koneksi tulus, dan tidak takut menantang status quo.

Prio Ajie merupakan alumni SBM ITB angkatan 2013. Dulu, mimpinya menjadi global brand manager terkesan tidak realistis. 

“Namun, memiliki mimpi besar itulah yang mendorongku untuk tetap semangat setiap kali bangun di pagi hari,” katanya. “It’s the possibility of having a dream come true that makes life interesting.”

Kontributor: Hansen Marciano, Management 2025