As the knowledge partner of the IABC Indonesia annual conference, SBM ITB explored trends and strategic directions in communication in Indonesia. The ever-evolving dynamics of the business world and emerging trends require strategies to build trust, establish credibility, and make a meaningful impact while aligning company actions with social values.

Kami telah mengidentifikasi tren komunikasi untuk tahun 2025, yaitu Dampak Bermakna. Komunikasi yang berfokus pada dampak lebih dari sekadar menyampaikan informasi. Setiap profesional komunikasi harus mampu membangun kepercayaan, menginspirasi tindakan, dan menciptakan hubungan yang berkelanjutan dengan para pemangku kepentingan. Teknologi memegang peran penting dalam komunikasi 2025, di mana kemajuan teknologi dan literasi digital menjadi bagian terdepan bagi kami di IABC. Sebagai komunikator, peran kita adalah menyampaikan tujuan yang jelas dan relevan yang selaras dengan nilai-nilai organisasi dan pemangku kepentingannya. Dengan strategi komunikasi yang inklusif, transparan, dan empatik, kita dapat memastikan bahwa setiap pesan tidak hanya resonan, tetapi juga mendorong perubahan bermakna menuju visi bersama,” kata Elvera N. Makki, Presiden IABC Indonesia, dalam Konferensi IABC Indonesia 2024. Vera juga merupakan alumni program MBA ITB.

Tentang IABC Indonesia

International Association of Business Communicators (IABC) – Indonesia Chapter adalah organisasi nirlaba untuk profesional komunikasi, termasuk Public Relations, Corporate Affairs, Business Communicators, Corporate Social Responsibility/Sustainability, dan Government Relations. Organisasi ini bertujuan untuk menyatukan disiplin profesional global dan berbagi praktik terbaik yang inovatif melalui pengalaman, jaringan, dan pendidikan. IABC yang berkantor pusat di Chicago, Illinois, AS, telah berdiri lebih dari setengah abad. Sebagai komunitas terbesar di dunia dalam bidang PR dan komunikasi, keanggotaan IABC tersebar di lebih dari 40 negara, termasuk Indonesia, dengan lebih dari 5.000 anggota. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi iabc.com, iabcapac.com, dan iabcindonesia.com.

Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Republik Indonesia, sebagai Keynote Speaker dalam Konferensi IABC Indonesia, menekankan pentingnya komunikasi yang persuasif, bukan propaganda atau provokasi yang memanipulasi informasi. Ia mendukung tren kehumasan yang diusung oleh IABC Indonesia, dengan harapan IABC dapat menjadi bagian dari kampanye besar pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

Konferensi IABC Indonesia 2024

Dalam konferensi ini, IABC Indonesia menghadirkan tiga pembicara kunci dan tiga sesi panel dengan pembicara kredibel, termasuk ahli PR internasional, yang menawarkan wawasan baru dan kesempatan untuk membangun jaringan dengan nilai internasional yang lebih besar bagi para peserta.

Salah satu pembicara utama adalah Hasan Nasbi, Kepala Kantor Staf Presiden, yang menekankan pentingnya komunikasi persuasif daripada pendekatan yang bersifat propaganda atau provokatif. Ia juga menyatakan bahwa tren Purposeful Impact yang digagas IABC sangat sejalan dengan tujuan komunikasi Pemerintah Republik Indonesia. Diharapkan IABC dapat berperan besar dalam mendukung kampanye-kampanye utama pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

Dari kiri ke kanan: Jeanekewaty Sindy Niode (Director of Sponsorship and Events, IABC Indonesia Chapter), Dwi Fatan Lilyana (Director of HR, Education and Research RSCM), Ferro Ferizka (Executive Director, Pijar Foundation), Jihan Aryani (Country Community Manager, Canva), Tyo Guritno (CEO & Co-Founder Inspigo), dan Elvera N. Makki (President of IABC Indonesia) setelah diskusi yang bermakna mengenai pemanfaatan AI untuk komunikasi yang berdampak dan inovatif.

Sesi Panel Konferensi

Sesi panel pertama yang berjudul Beyond Traditional Communications through AI-Driven Engagement dihadiri oleh empat panelis: Ferro Ferizka, Direktur Eksekutif Pijar Foundation; Jihan Aryani, Country Community Manager untuk Canva; Tyo Guritno, CEO & Co-Founder Inspigo; dan Adrian Cropley, Distinguished Advisor IABC Indonesia. Sesi ini dipandu oleh Dwi Fatan Lilyana, Direktur HR, Pendidikan, dan Riset di RSCM, yang membahas bagaimana perusahaan memanfaatkan AI untuk meningkatkan keterlibatan audiens, meningkatkan efisiensi, dan tetap relevan di era digital yang terus berkembang.

Panel kedua, yang dipandu oleh Elvera N. Makki, Presiden IABC Indonesia, menghadirkan tiga pakar komunikasi: Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication dan Social Responsibility di BCA; Dr. (H.C.) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, FIPR, Pendiri dan CEO LSPR Institute of Communication & Business; serta Tri Mumpuni, Anggota Dewan Pengawas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sesi ini, yang berjudul Trust in Transparency & Ethics: Authenticity Matters, menyoroti pentingnya membangun kepercayaan di era digital, di mana transparansi dan etika menjadi elemen kunci dalam setiap strategi komunikasi.

Sesi panel terakhir mengangkat topik Sustainable Speaks: Communication Strategies Amidst Socially Conscious Audiences, yang disampaikan oleh empat pakar: Arif Mujahidin, Direktur Komunikasi Korporat di Danone Indonesia; Angkie Yudistia, Pakar Komunikasi dan Inklusi; Andry P. Santoso, General Manager Corporate Social Responsibility di Telkomsel; dan Edward Manaor Siahaan, Manager CSR & SMEPP di PT Kilang Pertamina Internasional, dengan Donna Priadi, Direktur Kemitraan Strategis di IABC Indonesia, sebagai moderator. Sesi ini membahas pentingnya menyelaraskan pesan perusahaan dengan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, termasuk inklusivitas dan kepemimpinan perempuan.

Dari kiri ke kanan: Hera F. Haryn (EVP Corporate Communication and Social Responsibility, BCA), Dr. (H.C.) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, FIPR (Founder dan CEO LSPR Institute of Communication & Business), Tri Mumpuni (Anggota Dewan Governansi Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN), Elvera N. Makki (President IABC Indonesia), dan Donna Priadi (Director of Strategic Partnership IABC Indonesia) setelah diskusi yang dinamis mengenai membangun kepercayaan, transparansi, etika, dan autentisitas.

Kesimpulan

Konferensi IABC Indonesia 2024 menawarkan berbagai wawasan baru dan relevansi yang besar dengan tren komunikasi masa depan. Dengan fokus pada dampak yang bermakna, para profesional komunikasi di Indonesia diharapkan dapat membangun kepercayaan yang lebih kuat dengan pemangku kepentingan serta mendorong perubahan positif yang sejalan dengan tujuan bersama dalam menghadapi tantangan era digital.

Dari kiri ke kanan: Jeanekewaty Sindy Niode (Director of Sponsorship and Events, IABC Indonesia), Donna Priadi (Director of Strategic Partnerships, IABC Indonesia), Arif Mujahidin (Corporate Communications Director, Danone Indonesia), Angkie Yudistia (Ahli Komunikasi dan Inklusi), Andry P. Santoso (General Manager Corporate Social Responsibility, Telkomsel), Edward Manaor Siahaan (CSR & SMEPP Manager, PT Kilang Pertamina Internasional), dan Elvera N. Makki (President of IABC Indonesia) setelah diskusi interaktif mengenai penyelarasan strategi komunikasi dengan tanggung jawab sosial dan nilai audiens.

Media Relations