semua pelaku industri masa kini dituntut untuk berbisnis secara berkelanjutan. Mereka kini bukan hanya mengejar keuntungan, tetapi juga harus menjaga alam dan komunitas di sekitar wilayah operasinya. Dan praktik bisnis berkelanjutan itu hanya bisa dilakukan di bawah kepemimpinan berkelanjutan.
Demikian disampaikan oleh Dr. Emilia Bassar, M.Sc., IAPR, seorang pakar komunikasi dan hubungan masyarakat (humas), saat mengisi kuliah tamu di SBM ITB (10/2). Emil adalah CEO dan Founder Center for Public Relations, Outreach and Communication (CPROCOM), sebuah perusahaan pelatihan dan konsultan komunikasi, serta Direktur Komunikasi Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Menurut Emil, terdapat tiga pilar utama keberlanjutan: lingkungan, sosial, dan ekonomi. Emil memberikan contoh upaya keberlanjutan perusahaan seperti IMIP, kompleks industri berbasis nikel terbesar di Asia Tenggara.
IMIP telah menggunakan 130 dump truck listrik untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil serta berinvestasi pada sumber energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya, gas alam, dan air. Inisiatif ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.
Program sosial seperti edukasi pengelolaan sampah untuk warga Desa Bahodopi juga menjadi bentuk praktik berkelanjutan IMIP. Perusahaan juga terus merekrut tenaga kerja Indonesia—1.000 karyawan baru setiap bulan—menunjukkan dedikasi IMIP untuk meningkatkan taraf hidup dan mendorong kesejahteraan sosial warga lokal.
Menurut Emil, bersamaan dengan dampak lingkungan dan sosial, IMIP terus memberikan kontribusi ekonomi yang besar bagi Indonesia. Contohnya adalah pembayaran pajak dan royalti serta meningkatkan rata-rata pendapatan daerah di Morowali.
Emil menekankan peran penting komunikasi dalam menerapkan strategi keberlanjutan perusahaan. Penyampaian informasi yang efektif melalui berbagai platform media tidak hanya menunjukkan kemajuan organisasi tetapi juga menginspirasi para pemangku kepentingan untuk mendukung inisiatif yang memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat.
Kolaborasi dengan organisasi media, termasuk asosiasi jurnalis dan RRI, semakin memperluas dampak inisiatif komunikasi. Semua upaya ini dikomunikasikan melalui agenda setting, pesan utama, dan narasi yang didukung data nyata guna memastikan transparansi dan menghindari tuduhan greenwashing.
