Kolaborasi akademik internasional SBM ITB bertajuk Program Global Project-Based Learning (GPBL) 2025 resmi dibuka pada Sabtu (15/2). Tahun ini, program melibatkan mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Shibaura Institute of Technology (SIT) Jepang, serta Universiti Utara Malaysia (UUM), yang bergabung untuk pertama kalinya. Kehadiran UUM mencerminkan upaya GPBL dalam memperluas jangkauan partisipasi global.

Dalam GPBL 2025, 15 kelompok mahasiswa yang terdiri dari 4-5 peserta dari universitas berbeda akan berperan sebagai konsultan yang menganalisis bisnis perusahaan mitra, mengidentifikasi permasalahan, serta menawarkan solusi inovatif di bawah slogan “Make the Company Better”. Puncak program ini adalah MM Competition 2025, yang akan berlangsung pada 26 Februari 2025, di mana masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil analisis mereka.

Perwakilan ITB sekaligus Kepala Laboratorium Data Besar dan Bisnis Analitik SBM ITB Dr. Manahan Siallagan, berharap setiap kelompok dapat menjalankan proyek ini dengan baik dan memberikan solusi yang berarti bagi perusahaan. Dia menekankan pentingnya kolaborasi lintas budaya dan kerja sama tim dalam menciptakan solusi inovatif bagi perusahaan yang dianalisis. 

“Dengan bekerja bersama, kita dapat memahami berbagai perspektif dan menciptakan solusi yang lebih inovatif dan berdampak,” kata Manahan dalam sambutannya. 

Sesi pembukaan dimulai dengan ice-breaking untuk membangun kekompakan tim. Para peserta kemudian mengikuti kuliah tentang creative problem solving yang dibawakan oleh Prof. Manabu Ichikawa dari SIT. Dalam sesi ini, mahasiswa diperkenalkan pada konsep diagram sistem dan teknik pengorganisasian informasi. 

“Dari banyaknya input atau informasi, perlu ada cara untuk menat agar menjadi output yang terstruktur. Mahasiswa dapat menggunakan mind map, positioning map, hingga rich picture untuk menyusun ide-ide mereka secara lebih komprehensif”, jelas Prof. Manabu.

Tidak hanya berfokus pada teori, program ini juga memberikan pengalaman langsung bagi peserta dengan kunjungan ke perusahaan mitra. Dengan mengamati langsung tantangan industri, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan wawasan akademik ke dalam solusi nyata yang aplikatif.

GPBL bukan hanya kesempatan mahasiswa untuk mengasah keterampilan akademik, tetapi juga membangun jaringan dan pengalaman internasional. GPBL 2025 tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik dan praktis mahasiswa, tetapi juga memperkuat hubungan internasional, menciptakan lingkungan kolaboratif di mana berbagai perspektif bersatu untuk menghadapi tantangan bisnis masa kini. 

“Setelah mengikuti company visit, saya dan tim mulai mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang permasalahan bisnis yang bisa kami selesaikan. Kami berharap bisa memberikan impactful outcome untuk perusahaan,” kata Sasa, representasi dari CCC, Tim 15 yang mengikuti GPBL untuk pertama kalinya.

Kontributor: Cindy R. Meilynda, MSM 2024